BOGOR I REPUBLIKNEWS.NET-Rusaknya jalan Industri Tarikolot yang menghubungkan Desa Tarikolot dan Desa Gunungsari Kecamatan Citeureup Kabupaten Bogor, membuat kesal masyarakat hingga pihak desa setempat. Selain mengancam keselamatan pengguna jalan, jalan teesebut kerap banjir akibat buruhnya drainase.
“Pembiaran penyumbatan drainase yang tidak berfungsi dengan baik oleh pihak UPT atau Dinas terkait, menjadikan setiap hujan air meluap ke jalan raya, sekaligus menyisakan sampah yang terbawa air sehingga mengotori jalan raya dan terlihat sangat kumuh,” ucap Kades Tarikolot, Kurniawan, Kamis 4 Mei 2023.
Kurniawan menegaskan, pihaknya mengaku kerap mengajukan persoalan tersebut baik terhadap pihak kecamatan maupun Pemerintah Daerah (Pemda), namun hal itu tak kunjung adanya upaya penanganan.
“Kami sudah berkali-kali mengajukan ke pihak Kecamatan dan Kabupaten, memang sempat ada survey beberapa kali dari Kecamatan dan kabupaten, tapi belum juga ada langkah nyata,” kesalnya
Dia mencontohkan, sejak Tahun 2020 lalu hingga Tahun 2023 ini belum juga adany action nyata upaya pembenahan rusaknya jalan Industri-Tarikolot yang merupakan akses vital di Dua desa tersebut.
“Dari tahun 2020 lalu, kami dari pemdes selalu mengajukan, tapi sampai sekarang belum ada perbaikan. Padahal, sudah banyak kendaraan atau pengguna jalan roda dua yang jadi korban,” tutupnya.
Tak hanya jalan rusak Industri Tarikolot, jalan kumuh juga ditenggarai seperti di Jalan Raya Tengsaw Tarikolot penghubung Desa Tarikolot, Desa Pasirmukti dan Desa Sukahati hingga Desa Karangasem Timur Kecamatan Citeureup. Jalan tersebut menjadi langganan tumpukan sampah pasca banjir.
Penuturan warga sekitar, Rian (30) membenarkan jika rusaknya dan kumuhnya jalan tersebut, akibat lemahnya pengawasan pihak pemerintah. Sehingga, meski kondisinya sudah lama, namun yak kunjung adanya solusi.
“Jalan tengsaw jerap jadi tumpukan sampah pasca banjir, itu akibat saluran air yang tidak terawat,” ujarnya.
Selain itu, rusaknya jalan Industri-Tarikot penghubung Desa Gunubgsari dengan Desa Tarikolot, juga tak luput dari minimnya penanganan penerintah.
“Sudah banyak bikin susah warga, tapi tak kunjung ada perbaikan. Kemana kami harus meminta perhatian,” keluhnya.
Editor : Asep Bucek