Trauma Healing Polwan Terhadap Korban Banjir di Cisarua Bogor, Upaya Stabilkan Mental

BOGOR I REPUBLIKNEWS.NET-Insiden bencana alam tanah longsor yang menimpa warga Cisarua Kabupaten Bogor menelan satu orang korban jiwa serta mengubur barang barang berharga milik warga.

Bahkan, kejadian ini juga menyisakan luka yang mendalam dan menciptakan trauma bagi seluruh warga yang mengalami dan menyaksikan kejadian tersebut. 

Seperti diketahui, peristiwa banjir bandang musibah bencana alam tersebut terjadi mulai pada hari Minggu 2 Februari 2025 sekira mulai pukul 13.30 wib sampai dengan malam hari.

Hujan sangat lebat dan mengakibatkan ada beberapa wilayah di Cisarua kabupaten Bogor terkena dampak musibah tanah longsor, jembatan ambruk dan sebagainya.

Bahkan, sampai menelan satu orang jiwa yang hanyut dalam banjir bandang tersebut dan baru hari sudah berhasil di temukan jasadnya berkat kerja keras BPBD, Kepolisian, TNI, Sat Pol PP dan Stakeholder Pemerintah lainnya juga bantuan warga masyarakat sekitar.

“Tramua healing ini guna memulihkan kestabilan mental seluruh warga Kampung di Kecamatan Cisarua Kabupaten Bogor,” ucal Kapolres Bogor AKBP Rio Wahyu Anggoro, Senin (3/2/2025).

Para Polwan Polres Bogor tersebut diperintahkan untuk bisa melakukan kepedulian kemanusiaan terhadap para warga masyarakat yang terkena dampak dari musibah bencana alam.

“Tentunya, untuk melakukan giat pendampingan Psikologi Taruma Healing kepada seluruh warga korban bencana tanah longsor yang tinggal di pengungsian, dan kita pun sudah mendirikan Posko bersama Pemkab Bogor,” jelas Kapolres.

AKBP Rio menjelaskan, bahwa Polwan Polres Bogor yang saat ini ditugaskan ke lokasi TKP musibah bencana alam tersebut, sudah melakukan tugasnya dalam menghibur anak-anak dan para orangtua untuk tetap sabar, kuat dan ikhlas dalam menghadapi cobaan musibah.

Dari pantauan di lapangan, terlihat semua warga masyarakat khususnya anak – anak sangat terhibur, dan tidak lupa juga diberikan kebutuhan yang saat ini mereka butuhkan dari mulai sandang pangan.

“Kami harap para korban, mentalnya bisa segera pulih dan tidak merasa ketakutan akan adanya musibah bencana alam susulan. Itupun perlu menjadi kewaspadaan kita bersama walau masih diselimuti bayangan musibah bencana alam itu terjadi,” tandasnya.(hms)

Editor: Asep Sbc

data-ad-format="auto" data-full-width-responsive="true">

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

data-ad-format="auto" data-full-width-responsive="true">