SUMUT | REPUBLIK.NET – PT Hutama Karya, perusahaan yang membangun dan mengoperasikan Jalan Tol Trans Sumatra (JTTS), telah merancang teknologi yang mampu menahan gempa bumi.
Hal ini dilakukan dengan memperhatikan berbagai aspek agar jalan tol yang dibangun memiliki kualitas yang kokoh dan tahan terhadap gempa.
Teknologi yang dirancang oleh PT Hutama Karya disebut Lead Rubber Bearing (LRB) atau bantalan karet inti timbal. Teknologi ini sebelumnya banyak diterapkan pada struktur jembatan dan telah melalui uji coba verifikasi standar spesifikasi kondisi dinamik gempa terlebih dahulu untuk membuktikan performa karakteristiknya.
LRB ini memanfaatkan karet alam yang melimpah di Indonesia dan memiliki kemampuan daya redam yang tinggi. Teknologi ini sudah terpasang di beberapa ruas Jalan Tol Trans Sumatra, seperti ruas tol Binjai-Brandan serta ruas tol Bangkinang-Kota Kampar.
Menurut Direktur Operasi III PT Hutama Karya, Koentjoro, teknologi LRB mempunyai peran dan fungsi yang cukup krusial dalam menjaga struktur jalan tol saat terjadinya guncangan gempa bumi. Penerapan teknologi LRB memberikan kualitas terbaik pada jalan tol yang dikelola dan menambah umur ketahanan kualitas jalan tol serta menciptakan jalan tol yang aman.
Dengan semakin panjangnya Jalan Tol Trans Sumatra dan meningkatnya minat masyarakat untuk melintas, teknologi LRB ini menjadi solusi yang tepat dalam menjaga keamanan dan kenyamanan pengguna jalan tol di Sumatra.
PT Hutama Karya terus mengembangkan inovasi dan teknologi canggih lainnya dalam membangun jalan tol yang berkualitas dan tahan terhadap bencana alam.
Teknologi LRB ini juga telah terbukti efektif dalam mengurangi kerusakan struktur jalan tol saat terjadi gempa, sehingga dapat meminimalisir risiko kecelakaan yang mungkin terjadi akibat kerusakan tersebut.
Selain itu, penerapan teknologi LRB juga memiliki dampak positif terhadap lingkungan. Penggunaan karet alam pada teknologi ini tidak hanya mendukung ketersediaan bahan baku lokal, tetapi juga lebih ramah lingkungan dibandingkan bahan baku sintetis.
PT Hutama Karya sebagai perusahaan yang membangun dan mengoperasikan JTTS patut diapresiasi atas upayanya dalam menerapkan teknologi yang ramah lingkungan dan meminimalisir risiko bencana.
Kesimpulannya, dengan penerapan teknologi LRB pada JTTS, diharapkan jalan tol ini dapat menjadi salah satu contoh pembangunan infrastruktur yang berkesinambungan dan mampu memberikan manfaat positif bagi masyarakat dan lingkungan sekitarnya.
Editor: Ab/al