BOGOR I REPUBLIKNEWS.NET-Yayasan Tahfidz Indonesia (YTI) bersama Pondok Pesantren Karantina Tahfidz Nasional, sukses menggelar seminar nasional 2023, bertempat di hybrid di Hotel Neo+ Green Savana Sentul Kecamatan Babakan Madang Kabupaten Bogor, Sabtu (19/11/2023).
Seminar yang bertemakan “Rahasia Karantina Hafal Qur’an Sebulan” ini, dihadiri oleh 4 narasumber yakni DR.KH. Ahsin Sakho Muhammad MA. Al-Hafizh, Ust.H. Ma’mun Al-Qurthuby. M. Pd. Al-Hafizh, Prof.Dr.K.H. Diddin Hafihuddin. Al-Hafizh, Ust. Yadi Iryadi. S.Pd. Al-Hafizh dan dihadiri kurang lebih 200 peserta.
“Seminar ini menjadi sarana untuk meningkatkan gairah Umat Islam, untuk membaca, menghafal dan menghayati Al-Qur’an serta mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari,” ucap Pimpinan Yayasan Tahfidz Indonesia Ustadz Wahyuddin Hasan Abdul Wahid.
Ustad Wahyudfin nemaparkan, bahwa kegiatan ini nukan semata-mata mampu menghafalkan dan paham setiap ayat Al-Quran, melainkan bagaimana menjadikan ayat-ayat Al-Qur’an tersebut sebagai pedoman dan tuntunan dalam membangun akhlak dan sifat dari penghafalnya.
“Allhamdullilah pada hari ini, Yayasan Tahfidz Indonesia telah melakukan Seminar Nasional bongkar rahasia karantina menghafal Al-Qur’an 30 juz dalam sebulan,” paparnya.
Ia berharap, kedepannya program perdana ini akan berkesinambungan, yang rencananya bakal dibuka diseluruh Indonesia baik setiap wilayah Kabupaten maupun wilayah Provinsi.
“Program perdana ini, Insyaallah mudah -mudahan kami bisa membukanya disetiap provinsi di seluruh Indonesia atau bahkan di setiap kabupaten,” tukasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Prof.Dr.KH. Diddin Hafidhuddin, M.Sc., Al-Hafidz menyampaikan bahwa pelaksanaan seminar kali ini merupakan salah satu bentuk refleksi rohani, serta sarana untuk memperkuat ilmu agama terutama ilmu Al-Qur’an
“Acara ini menjadi kesempatan bagi masyarakat untuk mempelajari Al-Qur’an lebih dalam,” katanya.
Ia juga berharap pada kegiatan ini, dapat semakin menggugah semangat para pegiat dan pecinta Al-Qur’an untuk meningkatkan potensi yang dimiliki, khususnya di bidang tafsir.
“Tujuannya dapat memahami dan menafsirkan Al-Quran, untuk kemudian membumikan Al-Qur’an sebagai pijakan hidup yang menyentuh segala aspek kehidupan,” pungkasnya.
Adapun kegiatan acaranya, meliputi purpose, tajwid, kesehatan, dan metode.
Cara yang bisa dilakukan yaitu membagi beberapa ayat menjadi beberapa bagian terlebih dahulu, walaupun sudah dipermudah dengan tanda waqaf dan sebagainya.
“Terkadang tanda waqaf itu juga masih terlalu panjang bagi nafas kita, dan untuk kita strategikan menjadi hafal. hafalan itu berangsur angsur atas satu buah kata menjadi satu kalimat,” tutupnya.
Editor : Asep S Bck