Tak Ada Papan Proyek Kegiatan, Pembangunan Program PK di SMKN Cariu Bogor Disorot

BOGOR | REPUBLIKNEWS.NET-Proyek pembangunan sarana dan gedung di SMK Negri 1 Cariu Kabupaten Bogor, disorot. Pasalnya, proyek yang menelan anggaran ratusan juta hampir mendekati 1 miliar rupiah ini tidak terpampang papan informasi kegiatan.

Sebagaimana tertuang undang-undang Keterbukaan Informasi Publik (KIP). Dalam informasinya, sedangkan anggaran lroyek sekolah ini, menggunakan anggaran pemerintah melalui kementrian pendidikan  kebudayaan riset dan teknologi (Kemenristekdikti)

Program SMK PK namanya dalam pengertian PK sebagai kepanjangan dari Pusat Keunggulan yang pada tujuan program tersebut membantu SMK lebih siap dalam hal ilmu pengetahuan yang siap guna dibidang usaha industri.

Dengan hal tersebut, pemerintah berharap dengan digulirkannya program PK tersebut, SMK lebih unggul dan mampu mencetak lulusan yang siap kerja diberbagai perusahaan.

Namun pada kenyataannya, program tersebut tidak selaras dengan tujuan pemerintah pusat yang di bawa oleh Dirten Vokasi yang saat ini program tersebut sudah mencapai 1.851 SMK yang sudah menjadi pelaksana program SMK PK. 

Program tersebut digulirkan dan dilaksanakan sejak tahun 2021 dan diteruskan di 2024 sekarang. Salah satunya yaitu SMK- Negri 1 Cariu Kecamatan Cariu Kabupaten Bogor Jawa barat. 

“2 bulan berjalan pembangunan sarana prasarana (Sapras) program PK disekolah tersebut, pihak sekolah diduga lalai dalam memberikan informasi kepada masyarakat tentang keterbukaan informasi,” ujar Ketua DPW Jabar LSM Gerhana, Januardi Manurung, Kamis (22/8/2204).

Januardi Manurung menegaskan, perihal anggaran dan sumber anggaran itu bisa terlihat saat awak media dan S.G.I yang menyambangi sekolah tersebut untuk mengkonfirmasi adanya laporan dari beberapa warga.

Saat dikonfirmasi pihak sekolah SMKN 1 Cariu yang diwakili bagian Sarana Prasarana (Sapras) Ade Sopiyan Gumelar berdalih tidak dipasangnya papan kegiatan karena belum ada permintaan warga masyarakat

“Sungguh aneh bin ajaib, seharusnya pihak sekolah dari awal mula realisasi pembangunan minimal 3 hari / 7 hari papan projek / kegiatan sudah terpasang,” katanya.

Sedangkan menurut Ade biasa disapa, berjalannya pembangunannya sudah 2 Bulan. Ia berkilah pihaknya lupa dan banyak pekerjaan, dan program tersebut mengalami keterlambatan dengan alasan tidak jelas ke apa dan mengapa bisa terlambat.

“Kami sibuk dengan pekerjaan dan lupa

 terus bapak – bapak kepada mau mencari cari kesalahan kami, sedangkan sekolah lain pun banyak yang bermasalah,” ujarnya.

Sementara itu, Kasi pendidikan dan kesehatan Kecamatan Cariu, Tisyo mengatakan bahwa pihaknya sejauh ini belum mendapatkan informasi soal adanya pembangunan program tersebut dari pihak SMK – Negri 1 Cariu.

Sedangkan Kepala sekolah SMK-Negri 1 Cariu juga selama ini terjesan susah ditemui dan dikonfirmasi perihal ini.(marc)

data-ad-format="auto" data-full-width-responsive="true">

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

data-ad-format="auto" data-full-width-responsive="true">