Strategi Kunci Penanganan Narkotika: Sorotan Terbaru dari BNN RI

RIAU I REPUBLIKNEWS.NET – Strategi kunci penanganan narkotika, sorotan terbesar publik adalah pengungkapan sindikat dan jumlah barang bukti yang signifikan. Semakin banyak sindikat yang ditangkap dan semakin besar barang bukti yang disita, masyarakat menganggap penanganan narkotika berjalan baik. Namun, Kepala Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia (BNN RI), Marthinus Hukom, menegaskan bahwa hal ini tidak menjamin keberhasilan secara keseluruhan.

Semakin banyak jaringan sindikat narkotika yang ditangkap, dan semakin besar jumlah sitaan barang bukti narkotika, publik menganggap permasalahan narkotika telah dapat tertangani dengan baik. Namun hal itu tidak menjadi jaminan keberhasilan dalam penanganan narkotika.

Hal ini diungkapkan Kepala Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia (BNN RI), Marthinus Hukom, S.I.K., M.Si., dalam Keynote Speech-nya pada Sarasehan Rehabilitasi Indonesia Bersinar (Bersih Narkoba) yang digelar oleh Deputi Bidang Rehabilitasi BNN, di The Premiere Hotel Pekanbaru, Riau, pada Selasa (25/6/2024).

Kami menilai bahwa anggapan tersebut keliru. Publik harus memahami permasalahan narkotika secara komprehensif, atas berbagai dampak buruk yang menyertai kejahatan narkotika. Salah satunya adalah permasalahan korban penyalahgunaan narkotika yang terus berjatuhan,” ungkap Marthinus.

Menurut Marthinus, bahwa data penyalahgunaan narkotika secara global, menunjukkan adanya kecenderungan peningkatan. Hak itu berdasarkan Data Laporan UNODC Tahun 2023 lalu, jumlah penyalahguna narkotika di dunia sekitar 296 juta orang, atau setara dengan 5,8 persen penduduk dunia yang berusia 15-64 tahun.

Di Indonesia, prevalensi penyalahguna narkotika tahun 2023 menyentuh angka 3,3 juta penduduk atau sebanyak 1,73 persen dari jumlah penduduk Indonesia,” jelasnya. 

Dijelaskan lanjut oleh Martinus, bahwa angka tersebut merupakan fenomena gunung es dan berpotensi meningkat 10 kali lipat lebih besar. Oleh karena itu, intervensi rehabilitasi menjadi salah satu strategi kunci dalam penanganan permasalahan narkotika dalam hal pengurangan permintaan narkotika. 

Dengan mengoptimalkan upaya rehabilitasi, BNN meyakini angka penyalahgunaan narkotika dapat ditekan demi mewujudkan Indonesia Bersih Narkoba,” tukasnya.

Pihak BNN RI juga menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor dan pemahaman menyeluruh terhadap permasalahan narkotika sebagai bagian dari upaya pencegahan dan penanganan yang efektif. Peran rehabilitasi tidak hanya sebagai proses pemulihan individu, tetapi juga sebagai investasi dalam masa depan bangsa yang bebas dari ancaman narkotika.

Dalam konteks ini, transparansi dalam pelaporan dan evaluasi terhadap keberhasilan strategi penanganan narkotika menjadi hal yang sangat penting. Hanya dengan pemahaman yang mendalam dan tindakan terkoordinasi secara efektif, Indonesia dapat mengatasi tantangan yang kompleks ini dengan baik.

data-ad-format="auto" data-full-width-responsive="true">

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

data-ad-format="auto" data-full-width-responsive="true">