Sawah Warga Cinanas Brebes Hilang Tergerus Banjir Kali Kuya

BREBES I REPUBLIKNEWS.NET– Puluhan hektare sawah masyarakat yang berada di sepanjang Daerah Aliran Sungai (DAS) Cikuya Dukuh Karang Gempol Desa Cinanas Kecamatan Bantar Kawung Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, hilang akibat tergerus air Sungai Cikuya.

Peristiwa Banjir yang terjadi beberapa waktu lalu, telah mengakibatkan pinggiran sungai Cikuya mengalami abrasi parah. Badan sungai jadi melebar dan menghabisi areal persawahan masyarakat.

“Secara kumulatif, sedikitnya 25 sawah warga hilang gara-gara tergerus arus Sungai Kuya yang mengalami banjir besar kurun waktu beberapa tahun terakhir,” kata tokoh pemuda setempat, Noto (36), kepada republiknews.net Sabtu (21/1/2023).

Menurutnya, Kali Kuya yang semakin melebar, itu seolah telah berpindah ke lahan persawahan warga. Dan jika tak ada upaya penanganan cepat, maka dikhawatirkan akan semakin melebar hingga memotong jalan.

“Kalau gak segera ditangani, takutnya akan terus menghabiskan sawah lainnya. Bahkan, bisa juga memotong hongga ke jalan,” ujarnya.

Hal serupa dikatakan warga lainnya, Budi (40) membenarkan jika banyaknya sawah yang hilang tergerus kali kuya. Menurutnya, dahulu, jarak sawah melebar hingga ujung
Namun, saat ini sungai tersebut sudah mendekati perkampungan.

“Kerusakan bantaran sungai Kuya tersebut, akibat cuaca ekstrim berupa hujan deras hingga mengakibatkan banjir besar. Air sungai meluap, dan meluluh lantakkan seluruh areal persawahan warga,” katanya.

Warga berharap, adanya upaya pemerintah dalam menangani persoalan yang menimpa sawah tersebut. Sebab, sawah di kampung tersebut dianggap sebagai kehidupan mereka.

“Harusnya pinggiran kali dipelur atau tebingan, dari mulai jembatan sampai ke hulu samping Kampung mlewong,” harapnya.

Petani yang bernasib sama juga mengemukakan hal senada, seraya menambahkan, Dul (48) menuturkan jika sejumlah warga lain tidak memiliki sawah lagi, gara-gara sawahnya sudah berubah menjadi sungai.

“Selain sungainya melebar juga menjadi bercabang, untuk mengantisipasi kondisi itu harus dilakukan normalisasi sungai dan pembuatan beronjong, kalau tidak, maka seluruh sawah masyarakat di daerah ini bakal berubah fungsi menjadi sungai,” pungkasnya. (Ams/Dra/Sep)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *