Sampah Liar Marak di Kabupaten Bogor, DLH Kemana?

BOGOR I REPUBLIKNEWS.NET- Persoalan sampah menjadi hal yang klasik di Bumi Tegar Beriman. Padahal kebersihan merupakan sebagian dari keimanan manusia. Hal itulah yang perlu menjadi tanggungjawab bersama, dengan banyaknya sampah liar bertebaran seperti yang ada di wilayah Cibinong Raya.

Wilayah yang dekat dengan pusat Pemerintahan Kabupaten Bogor ini, mencerminkan carut marutnya pengelolaan sampah perkotaan dan minimnya kesadaran masyarakat. Serta kurangnya ketegasan pada penerapan sanksi pelaku bagi pembuang sampah liar. 

“Ini sangat memprihatinkan sekali dengan kondisi sampah liar yang marak, dan terkesan terabaikan oleh dinas terkait,” ujar Aktivis Lingkungan Hidup Bogor Raya, Sabiliah, Jumat (5/4/2024).

Sabilillah juga menyampaikan, sampah sangat mudah ditemukan di sudut – sudut perkotaan yang cukup padat penduduknya. Diantaranya, di Jalan Baru Bakos, Cibinong, Jalan Raya Sentul-Kadumanggu Babakan Madang yang memang tak jauh dari lokasi Lemda Bogor.

“Kalau ini dibiarkan terus menerus, jelas akan berdampak penyakit maupun merusak tata kota di Kabupaten Bogor. Kami minta DLH cepat tanggap,” tegasnya 

Tak hanya itu, salahsatu warga mengatakan jika sampah dibiarkan menumpuk di pinggir Jalan Raya Sentul Babakan Madang arah Sentul City, tak jauh dari Tugu Pancakarsa. Tumpukan sampah itu juga terlihat tumpah ke aliran irigasi tak jauh dari sebuah hotel Sentul In. 

“Kita ga tau pak siapa yang buang, memang sudah lama sampah – sampak menumpuk disitu. Dulu pernah diangkut truk sampah, setelah itu ada lagi sampah – sampah itu,” ujar Aep, juru parkir di toko serba 35 Ribu, Jalan Raya Sentul Babakan Madang, Jumat (05/04) sore.

Sebelumnya, Dewan Nasional WALHI/ Praktisi Lingkungan Hidup Bidang Pengelolaan Sampah dan Limbah B3, Dwi Retnastuti menyampaikan keprihatinannya terhadap kondisi lingkungan hidup di Bogor, mulai dari sungai berbusa sampai hutan dicemari sampah.

“Kalau sampah dibuang ke Sungai akan menyebabkan pencemaran terhadap air sungai yang menyebabkan biota sungai akan mati dan air sungai sebagai sumber kehidupan manusia akan tercemar,” jelasnya, Minggu (31/03). 

Dwi Retnastuti memaparkan hasil kajian WALHI terhadap dampak lingkungan hidup akibat sampah dan limbah terhadap kesehatan manusia, habitat dan keseimbangan alam yang perlu diketahui oleh masyarakat luas.

Dirinya memaparkan hasil temuan WALHI mengenai dampak pencemaran lingkungan hidup akibat sampah dan limbah adalah terurainya mikroplastik dalam tubuh manusia, disungai dan masih banyak lagi dampak buruk lainnya.

Ia menjelaskan bahaya dan dampak yang ditimbulkan akibat Sampah dibakar akan muncul dioksin yang bisa menyebabkan kanker dan penyakit lainnya. Demikian pula Sampah yang di kubur tentunya akan terurai dan menyebabkan pencemaran air tanah. (Sb)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *