RUPS SBI 2024: Dividen, Struktur Pengurus Baru, Inovasi, dan Keberlanjutan Menuju Net Zero Emission

JAKARTA|republikews.net – PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SBI) hari ini menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPS) di Ra Suites Simatupang, Jakarta. Dalam rapat tersebut, SBI menetapkan alokasi laba bersih tahun 2023 sebesar Rp894,6 miliar dan memutuskan untuk membagikan dividen sebesar 30% dari laba bersih, yakni sejumlah Rp268,3 miliar.

“Kendati menghadapi tantangan pasar yang dipicu oleh situasi geopolitik dan inflasi sepanjang tahun 2023, SBI tetap mampu mempertahankan kinerja yang positif. Keberhasilan ini diraih berkat upaya efisiensi, inovasi, dan penguatan sinergi dengan PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) sebagai induk usaha, serta Taiheiyo Cement Corporation sebagai mitra strategis,” ungkap Soni Asrul Sani, Direktur SBI.

Selain keputusan terkait dividen, RUPS SBI 2024 ini juga mengesahkan perubahan dalam struktur pengurus perseroan. Lilik Unggul Raharjo diberhentikan dengan hormat dari posisi Direktur Utama, bersama dengan Prijo Sambodo yang diberhentikan dari jabatan Komisaris Utama dan Komisaris Independen, serta Yoshifumi Taura dari posisi Komisaris.

Rapat menyetujui pengangkatan Asri Mukhtar sebagai Direktur Utama baru. Prijo Sambodo diangkat kembali sebagai Komisaris Utama dan Komisaris Independen, Yohanes Surya sebagai Komisaris Independen, dan Shinji Fukami sebagai Komisaris.

Dengan perubahan ini, susunan pengurus perseroan yang baru adalah: Prijo Sambodo sebagai Komisaris Utama dan Komisaris Independen, Yohanes Surya sebagai Komisaris Independen, Herudi Kandau Nugroho sebagai Komisaris, dan Shinji Fukami sebagai Komisaris.

Untuk jajaran Direksi, Asri Mukhtar kini menjabat sebagai Direktur Utama, diikuti oleh Soni Asrul Sani, Ony Suprihartono, dan Yasuhide Abe sebagai Direktur.

Selain itu, rapat juga menyetujui Laporan Tahunan Perseroan dan mengesahkan Laporan Keuangan untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2023. Pada RUPS SBI 2024 juga menunjuk Kantor Akuntan Publik sebagai auditor independen untuk tahun buku 2024.

RUPS juga memberikan kewenangan kepada Dewan Komisaris untuk menentukan tantiem tahun buku 2023 dan remunerasi tahun buku 2024 bagi direksi, serta menetapkan tantiem tahun buku 2023 dan remunerasi tahun 2024 bagi Dewan Komisaris.

RUPS SBI 2024 menyetujui perubahan Pasal 3 Anggaran Dasar yang berkaitan dengan maksud dan tujuan serta kegiatan usaha, menyesuaikan dengan Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI 2020) dan menambahkan bidang usaha baru. Hal ini termasuk menyetujui perubahan Anggaran Dasar Perseroan.

Menghadapi tantangan industri semen pada kuartal pertama tahun 2024, SBI berhadapan dengan persaingan ketat di pasar domestik, kondisi cuaca yang tidak menentu, penurunan permintaan pasar ritel, dan penundaan realisasi proyek-proyek infrastruktur akibat situasi pemilihan umum.

Meskipun demikian, SBI optimis bahwa momentum pemulihan dari proyek konstruksi pemerintah, khususnya Proyek Strategis Nasional (PSN) dan IKN, akan mendorong permintaan semen pada tahun ini.

Memasuki kuartal kedua tahun 2024, SBI telah memulai kerja sama dengan Dinas Bina Marga Daerah Khusus Jakarta untuk proyek perbaikan ruas jalan utama dengan beton rapid setting SpeedCrete serta pembangunan trotoar di Jl. HR. Rasuna Said, Jakarta.

Selain itu, SBI mempercepat penyelesaian proyek pengembangan dermaga dan fasilitas produksi di Tuban, Jawa Timur, guna memenuhi permintaan ekspor semen tipe khusus hingga 1 juta ton per tahun melalui kerja sama dengan Taiheiyo Cement Corporation (TCC).

Dalam hal keberlanjutan, SBI terus memperkuat komitmennya dengan melakukan inovasi, digitalisasi, penggunaan bahan bakar dan bahan baku alternatif, serta menjalin sinergi dengan SIG.

Hal ini terlihat dari perluasan kerja sama pengelolaan sampah dengan berbagai daerah, termasuk penandatanganan MoU dengan Pemprov Aceh, Kabupaten Temanggung, Magelang, Bantul, Wonosobo, dan Kota Yogyakarta, serupa dengan daerah Kabupaten Cilacap, Banyumas, DKI Jakarta, Sleman, dan pihak yang mengelola sampah di Bali.

Kerja sama ini memungkinkan SBI meningkatkan penggunaan RDF sebagai bahan bakar alternatif, membantu mencapai target penurunan emisi karbon yang telah ditetapkan perusahaan. Langkah ini juga mendukung visi SBI dalam pembangunan berkelanjutan melalui ekonomi sirkular, menggunakan limbah industri dan biomassa sebagai bahan bakar alternatif.

“Inisiatif ini tidak hanya menegaskan komitmen kami terhadap Sustainability Road Map 2030, tetapi juga menjadi upaya konkret dalam mendukung target Pemerintah Indonesia untuk mencapai Net Zero Emission pada tahun 2050,” jelas Soni Asrul Sani.

PT Solusi Bangun Indonesia Tbk adalah perusahaan terbuka yang mayoritas sahamnya (83,52%) dimiliki oleh PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG).

SBI mengoperasikan usaha terintegrasi yang mencakup produksi semen, beton siap pakai, agregat, dan layanan pengelolaan limbah, dengan empat pabrik semen di Narogong (Jawa Barat), Cilacap (Jawa Tengah), Tuban (Jawa Timur), dan Lhoknga (Aceh), yang memiliki total kapasitas 14,8 juta ton per tahun.

PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SBI) juga memiliki lebih dari 2.000 karyawan.

Dengan langkah-langkah strategis ini, SBI berharap dapat terus berkontribusi pada pertumbuhan industri bahan bangunan di Indonesia serta mendukung pembangunan berkelanjutan di masa depan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *