BOGOR I REPUBLIKNEWS.NET-Adanya berita yang viral di media sosial (Medsos) terkait lungutan liar (pungli) di tempat Wisata Curug Baliung Kampung Cibeureum Desa Cibadak Kecamatan Sukamakmur Kabupate Bogor. Pihak Kepolisian setempat gerak cepat melakukan penertiban dengan mengamankan pelaku, Kamis (2/5/2024).
Kapolsek Sukamakmur IPTU H.Supratman,SH menjelaskan dimana keberhasilan dari pihaknya bertindak cepat melakukam penertiban terkait praktik dugaan pungutan liar (pungli) di lokasi wisata Curug Baliung, Bogor, yang viral di platform media sosial TikTok.
Tindakan tegas ini dilakukan setelah laporan tentang pungli mulai menyebar luas di masyarakat.
Menurut laporan yang diterima, operasi penertiban dilaksanakan pada hari Kamis, 2 Mei 2024, pukul 13.00 WIB, di Kampung Cibeureum Desa Cibadak, Kecamatan Sukamakmur, Kabupaten Bogor. Tim penertiban yang terdiri dari AIPDA Rahmat Hidayat, S.H, Aipda Dedi Nursaid, Aipda Made, dan Brigadir Byman
“Tim kami berhasil mengamankan seorang pelaku pungli yang diketahui melakukan tindakan pemalakan terhadap pengunjung wisata,” ungkap Kapolsek Sukamakmur IPTU H.Supratman, dalam keterangannya.
Menurutnya, pelaku yang diamankan adalah seorang pria bernama AANG, berusia 35 tahun, yang beralamat di Kampung Loji Desa Cibadak, Kecamatan Sukamakmur, Kabupaten Bogor.
“Berdasarkan kronologis kejadian, pada hari Rabu, 1 Mei 2024, sekitar pukul 11.00 WIB, saudara AANG diduga melakukan pungli dengan meminta sejumlah uang kepada pengunjung wisata Curug Cibaliung dan Curug Ciburial. Setiap kendaraan roda empat dikenakan biaya sebesar Rp 10.000,- (sepuluh ribu rupiah),” terangnya.
Perbuatan pungli ini menjadi viral di TikTok, sehingga pihak kepolisian sektor Sukamakmur segera bertindak untuk mengamankan pelaku. Setelah diamankan, saudara AANG diberikan pembinaan dan membuat surat pernyataan yang berisi komitmen untuk tidak melakukan pungutan liar kembali.
“Dalam surat pernyataan tersebut, pelaku juga menyatakan kesediaannya untuk bermusyawarah dengan pihak pengelola wisata, serta pemerintah desa untuk membahas penggunaan lahan yang dianggap menjadi milik keluarganya,” katanya.
Sebagai langkah lanjutan, polisi melakukan berbagai tindakan seperti interogasi, pembinaan, serta dokumentasi terhadap pelaku. Laporan ini juga diteruskan kepada Waka Polres Bogor, Kabag Ops Polres Bogor, dan Kasat Sabhara Polres Bogor untuk tindakan lebih lanjut.
“Kami menegaskan, bahwa pihak kepolisian akan terus memantau situasi di kawasan wisata untuk mencegah terulangnya kasus serupa. Masyarakat juga diimbau untuk segera melapor jika menemukan indikasi pungli atau tindakan ilegal lainnya di wilayah tersebut,” tandasnya.