JAKARTA | REPUBLIKNEWS – Pesawat tempur KF-21 Boramae yang sedang dikembangkan oleh Korea Selatan telah mencapai kemajuan penting dalam pengembangannya. Dalam uji coba terbarunya, pesawat tempur ini berhasil melakukan uji tembak rudal Meteor dan senapan Gatling 20mm dengan hasil yang memuaskan. Uji coba tersebut merupakan langkah penting sebelum pesawat KF-21 Boramae memasuki tahap produksi massal.
Rudal Meteor, yang merupakan rudal udara-ke-udara generasi baru, berhasil ditembakkan dari stasiun bawah badan pesawat KF-21 Boramae dengan aman. Rudal ini memiliki kecepatan tinggi, mencapai 4 Mach, dan jangkauan yang luas, antara 60 hingga 200 kilometer. Dilengkapi dengan teknologi radar aktif, rudal Meteor dapat mengenai berbagai target dengan presisi tinggi, termasuk jet cepat, drone kecil, dan rudal jelajah.
Selain uji tembak rudal, pesawat KF-21 Boramae juga sukses menguji senapan Gatling 20mm yang terpasang pada pesawat. Dalam uji coba tersebut, sistem senjata beroperasi dengan baik dan tidak menyebabkan kerusakan pada pesawat.
Pesawat tempur KF-21 Boramae merupakan pesawat generasi 4.5 yang memiliki visibilitas radar yang rendah, membuatnya sulit dideteksi oleh radar musuh. Proyek pengembangan pesawat ini melibatkan Korea Selatan dan telah menghasilkan empat prototipe hingga saat ini. Rencananya, prototipe kelima dan keenam akan segera diterbangkan dalam waktu dekat.
Proyek KF-21 Boramae adalah proyek pertahanan terbesar yang pernah dilakukan oleh pemerintah Korea Selatan dengan nilai mencapai 8,8 triliun won atau sekitar 106,9 triliun rupiah. Program ini bertujuan untuk mengembangkan pesawat tempur canggih dengan kemampuan udara-ke-udara dan udara-ke-darat yang unggul.
Dengan uji tembak rudal Meteor dan senapan Gatling yang sukses, pesawat tempur KF-21 Boramae semakin mendekati fase produksi massal. Pesawat ini diharapkan dapat memberikan kontribusi yang besar dalam menjaga keamanan dan pertahanan negara.
Secara umum, rudal Meteor disokong dapur pacu berupa throttleable ducted rocket (ramjet). Jangkauan tembak rudal ini mencapai 100 km dengan No Escape Zone 60 km. Kecepatan untuk menguber sasaran setara dengan AIM-120D AMRAAM, yakni Mach 4. Dari spesifikasi, rudal Meteor punya berat 190 kg, panjang 3,65 meter dan diameter 0,178 meter. Bila Korea Selatan kelak menjadi operator Meteor, maka saat ini rudal Meteor tercatat telah digunakan oleh Brasil, Inggris, Jerman, Yunani, India, Italia, Qatar, Spanyol dan Swedia.