BREBES I REPUBLIKNEWS.NET—Forum Silaturahim Keluarga Besar Bani Walid (FSKBW) Cinanas-Buaran Bantarkawung Brebes Jawa Tengah, kembali melaksanakan reuni akbar. Kegiatan rutin tahunan kali ke 8 yang biasa dilaksanakan satu hari setelah Hari Raya Idul Fitri ini, bertempat di Dukuh Karang Gempol RT 01 RW 03 Desa Cinanas, Kamis (11/4/2024).
Acara diawali dengan pembukaan tahlil bersama yang dipimpin oleh salahsatu ustad di Desa Cinanas, mendoakan ahli kubur dari keluarga yang telah tiada. Kemudian dilanjut sambutan dari Ketua Panitia Reuni Akbar FSKBW yakni Afandi, kemudian doa bersama, makan bersama, hingga ditutup dengan doa hingga bersalam-salaman.
Ketua Panitia FSKBW Cinanas-Buaran, Afandi mengatakan jika tradisi reuni keluarga di hari Idul Fitri menjadi momen mempererat tali silaturahmi antar keluarga dari keturunan Almarhun Bani Walid, mulai dari anak, cucu hingga buyut. Acara yang digelar rutin tahunan setelah lebaran ini tidak hanya satu tempat saja, melainkan bergantian melalui sistem kocok maupun persetujuan bersama.
“Alhamdulillah tahun ini kami FSKBW kembali melaksanakan reuni keluarga, dan tahun ini giliran di kediaman Bapak Asep Dukuh Karang Gempol Cinanas. Tujuannya tidak lain ingin menjalin tali silaturahmi antar keluarga,” ucap Afandi dalam sambutannya.
Dalam pelaksanannya, Afandi menjelaskan suasana kebersamaan mulai terasa begitu saat anggota keluarga Bani Walid berkumpul. Pelukan hangat, senyuman, dan ucapan selamat menyambut setiap anggota keluarga yang tiba di lokasi yang menjadi tuan rumah.
“Momen saling berbagi cerita, tawa, dan doa mengalir. Menghangatkan hati kita semua dari para sesepuh yang sempat memberikan nasihatnya,” katanya.
Sementara itu, tuan rumah acara reuni akbar Keluarga Besar Bani Walid Desa Cinanas-Bantarkawung, Asep memaparkan bahwa tradisi reuni keluarga di hari Idul Fitri tidak hanya sekadar momen berkumpul bersama, tetapi juga sebuah upaya untuk melestarikan kekeluargaan dan budaya leluhur.
“Di tengah pesatnya perkembangan zaman, tradisi ini tetap menjadi tonggak kekuatan bagi sebuah keluarga,” tutur Asep.
Kata Asep, dengan berbagi cerita, hidangan, dan kebersamaan, mereka menjaga kebersamaan untuk terus terjalin. Kemudian juga sebagai penanda bahwa nilai-nilai kekeluargaan, dan budaya tak akan pernah pudar.
“Semoga tali silaturahim ini terus terjalin sampai kapanpun. Jangan pernah putus sampai anak cucu dan buyut kita nanti,” katanya mengamini.*
