JAKARTA I REPUBLIKNEWS.NET – Delegasi Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia (BNN RI), melakukan study visit ke National Targeting Center (NTC) yang dikelola oleh U.S. Customs and Border Protection, pada Rabu (15/5/2024).
Diketahui, NTC merupakan sebuah divisi yang berperan penting dalam mengidentifikasi, penargetan, penyaringan, dan intersepsi penumpang maupun barang masuk ke Amerika Serikat.
“Kunjungan ini dilakukan untuk memperkuat kerja sama internasional. Tujuannya dalam upaya peningkatan pengawasan peredaran gelap narkotika,” ucap Kepala BNN RI Komjen Pol. Marthinus Hukom, S.I.K., M.Si saat ditemui di Jakarta.
Diketahui, NTC merupakan sebuah divisi yang berperan penting dalam mengidentifikasi, penargetan, penyaringan, dan intersepsi penumpang maupun barang masuk ke Amerika Serikat.
“NTC dibentuk sebagai respons atas serangan teroris pada 11 September 2001, dengan tujuan untuk mencegah terulangnya serangan serupa,” paparnya..
Sejak berdiri, kata dia, NTC telah mengalami perkembangan signifikan dalam pengawasan masuknya orang dan barang ke Amerika Serikat.
“Beberapa langkah penting diambil termasuk melakukan inspeksi fisik kapal (vetting), pemeriksaan dan pendataan detail terhadap seluruh kargo yang masuk ke Amerika Serikat pasca insiden bom cartridge printer tahun 2010.
Selain itu, lanjut Komjen Pol. Marthinus Hukom menjelaskan, bahwa NTC juga mengelola informasi intelijen yang diperoleh dari negara lain dan Interpol.
“Study Visit ini menegaskan komitmen BNN RI dalam meningkatkan kerja sama internasional, untuk memerangi peredaran gelap narkotika,” tutupnya.
Pada kesempatan tersebut, tutut hadir Kepala BNN RI Komjen Pol. Marthinus Hukom, S.I.K., M.Si., bersama Deputi Pemberantasan, Deputi Hukum dan Kerja Sama, Direktur Psikotropika dan Prekursor, Kepala Pusat Penelitian Data dan Informasi (Puslidatin), serta Analis Rancangan Naskah Perjanjian (RNP), melihat sarana dan prasarana pusat pemantauan yang tersedia di NTC.
Sumber : Biro Humas dan Protokol BNN RI