Indeks Wall Street Naik Setelah Data Penjualan Ritel

Wall Street menutup perdagangan hari Kamis dengan hasil positif, berkat data penjualan ritel AS bulan Juli yang menunjukkan kekuatan belanja konsumen dan meredakan kekhawatiran tentang potensi resesi. Indeks Nasdaq melesat lebih dari 2% setelah data tersebut, mengungkapkan keyakinan investor bahwa ekonomi terbesar dunia masih mampu bertahan meski ada ancaman perlambatan.

Sembilan dari sebelas sektor utama dalam indeks S&P 500 mengalami kenaikan, dengan sektor konsumen diskresioner dan teknologi informasi memimpin. Penjualan ritel AS meningkat sebesar 1,0% pada bulan Juli, melebihi ekspektasi dan membalikkan penurunan 0,2% yang telah direvisi pada bulan Juni.

Data ini memberikan sinyal positif dan mengurangi kecemasan tentang perlambatan ekonomi yang dipicu oleh lonjakan angka pengangguran yang dilaporkan sebelumnya.

Saham-saham retail besar seperti Walmart (WMT.N) menunjukkan performa yang mengesankan dengan kenaikan 6,58% setelah perusahaan tersebut menaikkan proyeksi laba tahunan untuk kedua kalinya tahun ini. Hal ini terjadi karena semakin banyak konsumen yang berbelanja kebutuhan pokok yang terjangkau di gerai Walmart.

Baca Juga :  Polisi dan KPU Cek Gudang Logistik di Kecamatan Salem Brebes

Saham saingan Walmart, Target (TGT.N), dan Costco (COST.O), juga mengalami kenaikan masing-masing sebesar 4,35% dan 1,69%.

Data terpisah juga menunjukkan penurunan yang tak terduga dalam jumlah aplikasi baru untuk tunjangan pengangguran di AS, menambah optimisme di pasar. “Sentimen pasar mulai membaik seiring dengan peningkatan data penjualan ritel dan Indeks Harga Konsumen yang berada pada level yang dapat diterima. Ini menunjukkan bahwa fundamental mendukung pergerakan positif pada ekuitas,” ujar Terry Sandven, kepala strategi ekuitas di US Bank Wealth Management.

Imbal hasil obligasi Treasury dua tahun dan sepuluh tahun meningkat setelah rilis data tersebut, dengan para investor meningkatkan prediksi mereka untuk kemungkinan penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin oleh Federal Reserve menjadi 76,5%, dibandingkan 65% sebelum data tersebut dirilis.

Para pelaku pasar juga memantau dengan cermat rilis data ekonomi lainnya menjelang pidato Ketua Fed Jerome Powell di Jackson Hole minggu depan.

Baca Juga :  Update Banjir Lahar dan Longsor di Sumatra Barat: Korban Jiwa Capai 50 Orang, Pemerintah Upayakan Ini

Indeks Dow Jones Industrial Average (.DJI) menutup hari dengan kenaikan 554,67 poin atau 1,39%, berada di level 40.563,06. S&P 500 (.SPX) melonjak 88,01 poin atau 1,61%, mencapai angka 5.543,22. Nasdaq Composite (.IXIC) menguat 401,90 poin atau 2,34%, menyentuh angka 17.594,50.

Di sektor teknologi, Cisco Systems (CSCO.O) mengalami lonjakan 6,8% setelah memproyeksikan pendapatan kuartal pertama yang melebihi ekspektasi dan mengumumkan pemangkasan 7% dari tenaga kerja globalnya. Nike (NKE.N) juga mencatat kenaikan 5,07% setelah investor miliarder William Ackman menambah kepemilikan sahamnya di perusahaan pakaian olahraga tersebut.

Sementara itu, saham Ulta Beauty (ULTA.O) melambung 11,17% setelah Berkshire Hathaway, yang dipimpin oleh Warren Buffett, mengakuisisi saham di jaringan kosmetik ini.

Di pasar saham, jumlah saham yang mengalami kenaikan mengungguli saham yang turun dengan rasio 3,22 banding 1 di NYSE, sementara di Nasdaq rasio tersebut mencapai 2,66 banding 1.

Baca Juga :  Manchester City Pesta Gol Saat Jamu Bournemoth, Hasil Skor 6-1

Indeks S&P 500 mencatat 30 titik tertinggi baru dalam 52 minggu serta satu titik terendah baru, sedangkan Nasdaq Composite mencatat 76 titik tertinggi baru dan 104 titik terendah baru.

Dengan hasil positif ini, Wall Street menunjukkan ketahanan pasar di tengah ketidakpastian ekonomi, mengindikasikan bahwa investor tetap optimis terhadap prospek ekonomi dan perkembangan pasar saham di masa mendatang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *