BOGOR I REPUBLIKNEWS.NET – Pemerintah Kota Bogor mengumumkan penghapusan sistem satu arah (SSA) di seputaran Kebun Raya dan kembalinya jalur dua arah pada Selasa (9/5) pukul 21.00 WIB. Keputusan ini diambil setelah evaluasi pelaksanaan rekayasa lalu lintas selama tujuh hari yang menunjukkan dampak ekonomi yang signifikan akibat proyek Jembatan Otista.
Hasil kajian Forkopimda menunjukkan penurunan omzet pedagang mencapai 60-70 persen dan okupansi hotel menurun 60 persen. Masyarakat juga mengeluhkan biaya transportasi yang melonjak.
Untuk memudahkan pengguna jalan, pemerintah Kota Bogor akan menghilangkan separator atau pulau jalan dan menambahkan lampu lalu lintas di Kapten Muslihat. Jalur dari Jalak Harupat hingga Jalan Djuanda akan kembali menjadi dua arah.
Namun, ada beberapa perubahan penting dalam pengaturan lalu lintas, seperti kendaraan yang menuju Jalan Sudirman tidak bisa langsung melalui Jalan Harupat, melainkan harus terlebih dahulu berbelok ke kiri. Skenario dua arah juga menekankan perputaran menekuk ke kiri.
Kapolresta Bogor Kota telah menyiagakan 40 personel pada pukul 06.30 WIB sampai 14.00 WIB dan 12 personel pada pukul 20.00 sampai pagi jam 06.00 WIB untuk membantu pengaturan dan sosialisasi rekayasa lalu lintas yang baru.
Konsep baru ini akan terus dievaluasi untuk mempertimbangkan waktu tempuh dan mengurangi dampak ekonomi. Pemerintah Kota Bogor berharap bahwa langkah ini akan menggerakkan kembali roda ekonomi dan memberikan keuntungan bagi masyarakat.