BOGORIrepubliknews.net – Pemerintah Kabupaten Bogor menyuarakan aspirasi agar isu terkait patung Dewi Kencana di Desa Tugu Utara, Kecamatan Cisarua, dapat diselesaikan melalui proses musyawarah.
Disparbud Kabupaten Bogor mengungkapkan bahwa perdebatan mengenai patung tersebut terkait erat dengan dinamika dan kondisi masyarakat di lokasi tersebut.
Sekretaris Disparbud Kabupaten Bogor, Budi CW, menyampaikan pentingnya saling memahami konteks di daerah Puncak, yang dihuni banyak para santri. Ia menegaskan bahwa beberapa pihak mungkin merasa terganggu dengan kehadiran patung Dewi Kencana, menganggapnya sebagai objek berhala atau memiliki makna tertentu yang sensitif.
Namun demikian, kita juga tidak dapat menutup diri terhadap pandangan tersebut. Kita harus mengakui bahwa Indonesia bukanlah negara yang berlandaskan prinsip Islam semata, melainkan negara yang heterogen dengan beragam kepercayaan dan budaya, Tambahnya.
Menurut Budi, penting bagi masyarakat untuk melihat gambaran menyeluruh terkait eksistensi patung tersebut. Ada kemungkinan, katanya, bahwa patung Dewi Kencana tersebut dibuat dalam konteks seni atau untuk mendukung industri pariwisata.
Kami sangat mengharapkan adanya fasilitasi segera, jika memungkinkan, untuk mengadakan pertemuan antara semua pihak terkait.
Hal ini mencakup pihak yang menyatakan keberatan, pihak yang bertanggung jawab atas inisiatif pembuatan patung, serta pihak-pihak lain yang memiliki kepentingan terkait masalah ini.
Pertemuan tersebut diharapkan dapat menjadi forum untuk mendiskusikan secara terbuka dan konstruktif mengenai solusi yang dapat diambil untuk menangani situasi ini dengan bijaksana.
Dengan berbagai sudut pandang yang disajikan dan dipertimbangkan, diharapkan dapat ditemukan kesepakatan yang menguntungkan bagi semua pihak yang terlibat, serta mengarahkan kepada penyelesaian yang adil dan berkelanjutan.
Budi menekankan pentingnya menjauhi segala bentuk kekerasan dalam penyelesaian polemik tersebut.
Ia mengajak semua pihak untuk menjaga dialog yang santun dan konstruktif, serta berharap agar permasalahan ini dapat diselesaikan melalui komunikasi yang baik.
Selanjutnya, Budi menyampaikan harapannya agar dapat segera disediakan fasilitas bagi pertemuan antara pihak-pihak yang berkepentingan dalam masalah ini.
Budi berharap agar segera tercapai kesepakatan antara semua pihak terlibat guna menciptakan suasana yang lebih nyaman di wilayah Puncak. Dia menyadari bahwa ketidaknyamanan di wilayah tersebut juga berpotensi mengganggu pengalaman para wisatawan yang berkunjung.
Pihak pengelola, Pakis Hills, telah mengungkapkan alasan di balik pembuatan patung Dewi Kencana yang menuai penolakan dari sebagian warga Desa Tugu Selatan, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Mereka menjelaskan bahwa patung Dewi Kencana tersebut dibuat dengan tujuan untuk meningkatkan daya tarik pariwisata di daerah tersebut.
Jatnika, sebagai juru bicara Pakis Hills, mengungkapkan bahwa ini adalah isu terkait pariwisata, mengingat Pakis Hills merupakan area pariwisata.
Mereka bertujuan untuk membuat patung Dewi Kencana tersebut sebagai daya tarik tambahan bagi pengunjung, dengan harapan dapat meningkatkan jumlah kunjungan ke tempat wisata mereka.
Setelah mengadakan pertemuan dengan berbagai pihak terkait, Pakis Hills berhasil mencapai kesepakatan yang positif. Jatnika menyatakan bahwa pertemuan tersebut berakhir dengan hasil yang menguntungkan bagi semua pihak yang terlibat.
Jatnika menyampaikan rasa syukurnya karena kemarin MUI Desa Tugu Selatan telah melakukan tabayun kepada pihak Pakis Hills.
Dia juga menjelaskan bahwa pihaknya tetap melakukan klarifikasi dan menjalin komunikasi dengan beberapa elemen terkait untuk memastikan pemahaman yang menyeluruh.
Selain itu, dia mengungkapkan bahwa setelah diberikan penjelasan, pihak Karang Taruna juga telah memahami situasi tersebut.
Jadi, patung Dewi Kencana tersebut hanya sebagai bagian dari destinasi wisata untuk menambah daya tarik. Pertemuan dengan Ketua MUI Kecamatan Cisarua juga berlangsung dengan baik, dan Jatnika merasa bersyukur akan hal itu. Selain itu, respon positif juga diterima dari Pak Camat.
Rencananya, kemungkinan akan diadakan pertemuan lanjutan untuk memastikan situasi tetap dalam keadaan yang positif dan kondusif.