Amerika Serikat kini telah menempati posisi pasar mobil listrik terbesar kedua di dunia setelah China, sebuah pencapaian yang menggambarkan dinamika baru dalam industri otomotif global. China masih mendominasi pasar kendaraan listrik dengan penjualan yang mencapai angka signifikan. Namun, lonjakan penjualan mobil listrik di Amerika Serikat menunjukkan tren positif yang berpotensi mengubah lanskap pasar otomotif global dalam waktu dekat.
Dominasi China dalam Pasar Kendaraan Listrik
China telah menjadi pemimpin pasar kendaraan listrik (EV) dunia dalam beberapa tahun terakhir. Sejak 2022, penjualan kendaraan listrik global telah mengalami peningkatan signifikan, dengan total penjualan mencapai 7,26 juta unit, melonjak 66,6 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Pasar kendaraan listrik China terus berkembang pesat, terbukti dengan penjualan New Energy Vehicles (NEVs) yang mencapai 1,5 juta unit pada periode Januari hingga Maret 2023.
Keberhasilan ini tidak terlepas dari kebijakan pemerintah China yang mendukung pengembangan industri EV, seperti insentif subsidi yang memotivasi konsumen untuk beralih ke kendaraan ramah lingkungan.
Namun, meskipun China masih memimpin, Amerika Serikat kini menjadi ancaman serius bagi posisi pasar mobil listrik terbesar kedua. Amerika menunjukkan perkembangan yang sangat signifikan, didorong oleh kebijakan pemerintah dan peningkatan kesadaran konsumen terhadap kendaraan listrik.
Peningkatan Penjualan EV di Amerika Serikat
Data yang dilaporkan oleh berbagai lembaga riset menunjukkan bahwa penjualan kendaraan listrik di Amerika Serikat meningkat pesat pada tahun 2023. Riset Pasar Teknologi Counterpoint mencatatkan peningkatan penjualan EV di AS sebesar 79 persen pada kuartal pertama 2023.
Hal ini menjadikan Amerika Serikat sebagai pasar mobil listrik terbesar kedua di dunia, menggusur Jerman yang sebelumnya berada di posisi tersebut. Meskipun demikian, penjualan kendaraan listrik di Amerika Serikat masih belum dapat menandingi China, yang masih jauh lebih besar dalam hal volume penjualan.
Pentingnya insentif pemerintah seperti kredit pajak kendaraan listrik yang telah diterapkan di Amerika Serikat diyakini menjadi faktor utama dalam lonjakan penjualan ini. Program insentif tersebut memberikan keuntungan finansial bagi konsumen yang memilih membeli mobil listrik, yang pada gilirannya mempercepat adopsi kendaraan ramah lingkungan.
Selain itu, kebijakan yang diterapkan oleh negara bagian seperti California dan New York, yang mewajibkan semua penjualan mobil berbasis listrik pada 2035, semakin memperkuat komitmen Amerika terhadap transisi ke kendaraan listrik.
Peran Tesla dalam Lonjakan Penjualan EV di AS

Pada kuartal pertama 2023, Tesla menyumbang sekitar 62,7 persen dari total penjualan kendaraan listrik di Amerika, dengan Model Y dan Model 3 menjadi dua model terlaris. Model-model ini menawarkan kombinasi antara harga yang relatif lebih terjangkau, efisiensi energi yang baik, dan teknologi canggih yang menjadikan Tesla pilihan utama konsumen.
Namun, meskipun Tesla mendominasi pasar, ada beberapa pesaing yang juga menunjukkan performa baik dalam penjualan EV. General Motors (GM) dengan Bolt EUV dan Bolt reguler berhasil menduduki posisi kedua, meskipun kontribusinya masih jauh lebih kecil dibandingkan Tesla, yakni sekitar 7,6 persen. Volkswagen dengan model ID.4 juga masuk dalam daftar pemain utama dengan kontribusi sebesar 6,3 persen.
Penjualan Mobil Hybrid di Amerika Serikat
Salah satu pemain utama dalam lonjakan penjualan kendaraan listrik di Amerika Serikat adalah Tesla. Tesla, yang dipimpin oleh Elon Musk, berhasil mendominasi pasar mobil listrik di AS dengan kontribusi yang sangat besar terhadap total penjualan EV.
Selain kendaraan listrik penuh, segmen mobil hybrid plug-in juga menunjukkan perkembangan yang signifikan. Di segmen ini, Stellantis, yang memiliki merek-merek seperti Jeep dan Chrysler, memimpin pasar dengan kontribusi hampir 43,9 persen.
Model-model seperti Jeep PHEV Wrangler 4xe dan Grand Cherokee 4xe serta Chrysler Pacifica Hybrid telah menjadi pilihan populer di kalangan konsumen Amerika. Di peringkat kedua, BMW hadir dengan kontribusi 16,1 persen berkat model X5, sementara Toyota dengan RAV4 Prime menempati posisi ketiga dengan 15,4 persen.
Segmen mobil hybrid plug-in ini penting karena banyak konsumen yang masih mempertimbangkan kendaraan dengan teknologi hibrida sebagai pilihan yang lebih fleksibel, yang menawarkan kombinasi antara efisiensi bahan bakar dan kemudahan pengisian daya listrik.
Tren ini menunjukkan bahwa adopsi teknologi kendaraan ramah lingkungan tidak hanya terbatas pada mobil listrik penuh, tetapi juga mencakup kendaraan yang menggabungkan mesin pembakaran internal dengan motor listrik.
Masa Depan Pasar EV di Amerika Serikat
Peningkatan signifikan dalam penjualan kendaraan listrik di Amerika Serikat menunjukkan bahwa pasar ini akan terus berkembang pesat dalam beberapa tahun mendatang.
Beberapa faktor kunci yang akan mempengaruhi masa depan pasar EV di AS termasuk kebijakan pemerintah yang terus mendukung transisi menuju kendaraan ramah lingkungan, serta inovasi teknologi yang memungkinkan pengurangan biaya produksi dan peningkatan jangkauan baterai.
Selain itu, perubahan kebijakan pemerintah negara bagian seperti California yang mewajibkan semua penjualan mobil berbasis listrik pada 2035 juga akan menjadi faktor pendorong yang sangat penting. Hal ini akan memberikan dorongan tambahan bagi industri otomotif untuk berinovasi dan beradaptasi dengan permintaan pasar yang semakin besar terhadap kendaraan listrik.
Sebagai kesimpulan, meskipun China masih mendominasi pasar kendaraan listrik global, Amerika Serikat telah menunjukkan pertumbuhan yang signifikan dan berpotensi menjadi pasar kendaraan listrik terbesar kedua dalam waktu yang relatif singkat.
Peningkatan penjualan kendaraan listrik di AS, didorong oleh kebijakan pemerintah dan inovasi industri, menandakan bahwa transisi menuju mobilitas ramah lingkungan di Amerika Serikat akan semakin kuat di masa depan.