BOGOR I REPUBLIKNEWS.NET – Dunia Pendidikan di Kabupaten Bogor masih terdengar Miris. Pasalnya, masih banyak sekolah-sekolah negeri seperti di tingkat SD yang memprihatinkan.
Hal tersebut seperti masih terdapat Sekolah Dasar Negeri (SDN) yang kekurangan fasilitas dan sarana prasana (Sarpras), seperti Toilet/WC, Meubeular yang rusak dan pagar sekah yang sudah roboh.
Salah satu contohnya SDN Dukuh yang berlokasi di Jalan Raya Tajur Pasir Mukti No.512, Desa Pasir Mukti, Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Dimana sekolahan tersebut dikeluhkan beberapa sarana prasana sekolah yang sudah mulai rusak dan kekurangan bangunan.
“Seperti halnya Toilet/WC yang hanya memiliki 2, dimana salah satu toilet tersebut diperuntukkan untuk murid dan guru yang dinilai tidak maksima. Kemudian meubeular yang sudah hampir 7 tahun tidak pernah diganti, alhasil rusak dan lagar sekolah yang roboh,” ucap Kepala Sekolah SDN Dukuh Wawan Hermawan, Senin (13/5/2024).
Wawan menyampaikan bahwa ia menjabat di sekolah tersebut belum sampai satu tahun. Akan tetapi melihat beberapa bangunan dan fasilitas sekolah yang sudah tidak layak pakai, ia pun menyayangkan hal inj.
“Saya jadi Kepsek di SDN Dukuh ini belum satu tahun, tapi perihal beberapa bangunan kaya meubeular, WC dan pagar itu dari dulu udah seperti itu. Terakhir saya dapatkan informasi kaya meubeular itu dapat bantuan di tahun 2016 lalu,” jelas Wawan
Menurut Wawan, bahwa ia pun sudah mendapatkan penjelasan dari beberapa kepala sekolah sebelumnya bahwa dari pihak sekolah selalu mengajukan di setiap musyawarah tingkat Desa dan Kecamatan. Akan tetapi belum mendapatkan bantuan yang dimaksud.
“Setiap tahun selalu di ajukan setiap Musdes, sampai Kecamatan itu dari jamanan Kepsek- kepsek sebelumnya. Dan terakhir kemarin waktu saya menjabat disini, mengajukan ditahun 2023 kemarin seperti WC, Mebeler dan Pagar,” ujarnya.
Lanjut Wawan, bahwa pengajuan di tahun 2023 kemarin sudah di ajukan surat proposal tersebut langsung ke Dinas Pendidikan dan surat tersebut sudah di terima oleh Dinas Pendidikan bagian Sapras yang bernama Ibu Dwi.
“Waktu sebelum bulan puasa kemarin udah di survey dari Dinas Pendidikan dan semoga saja di anggarkan ditahun ini, dan untuk meubeular sendiri saya mendapatkan informasi sudah diterima tinggal menunggu saja,”pungkasnya.
Pihak SDN Dukuh berharap kepala pihak yang terkait agar bisa memperhatikan pengajuan yang dibutuhan oleh sekolah, menurutnya sekolah tempat di menjabat tersebut terakhir mendapatkan bantuan di tahun 2016.
“Saya berharap Dinas Pendidikan bisa lihat mana yang dibutuhkan oleh sekolah, soalnya di SDN Dukuh ini terakhir dapa bantuan di tahun 2016,”harapnya.
Sementara itu Kepala Desa Pasir Mukti Kamaluddin saat di konfirmasi perihal dunia pendidikan didesanya, ia mengatakan bahwa ada 2 sekolah SDN yang jarang mendapatkan bantuan setiap tahunnya.
“Di Pasir Mukti ini ada 2 SDN di Rawabogo dan Dukuh. Dua sekolah itu jarang dapat bantuan, tapi setiap musyawarah selalu mengusulkan dan kita juga dampingi sampai Musrenbang kecamatan,” singkatnya.(Ran)
Editor : Asep Bucek