BOGOR I REPUBLIKNEWS.NET-Ketua Komisi 4 DPRD kabupaten Bogor, Muad Kalim merespon terkait adanya keluhan minimnya fasilitas yang tersedia di RSUD Cileungsi. Ia menyebut jika jumlah penduduk yang tidak sebanding dengan RSUD, menjadi faktor persoalan tersebut.
“Dalam rapat Badan Anggaran di bulan Oktober kemarin, untuk program anggaran 2024 sudah saya sampaikan,” kata Muad, Senin (6/11/2023).
Muad menyebut jika terkait penambahan fasilitas RS maupun penambahan ruang rawat inap dan ruang ICU, NICU, PICU RSUD Cileungsi, hingga saat ini belum maksimal. Hal itu dikarenakan tidak berimbangnya dengan jumlah penduduk yang ada di wilayah Bogor Timur.
“Penambahan fasilitas rawat inap RSUD yang dikeluhkan, itu dikarenakan tidak berimbangnya dengan jumlah penduduk yang ada di Bogor Timur,” tukasnya.
Sementara dr.Aprizal selaku Humas RSUD Cileungsi, belum bisa memberikan keterangannya saat dikonfirmasi perhal ini.
Sebelumnya diberitakan, Manajemen Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cileungsi banyak dikeluhkan masyarakat. Hal itu terlihat dari segi pelayanan yang dinilai kurang profesional, dikarenakan tidak tersedianya alat-alat kesehatan (Alkes) dan minimnya tenaga medis selama ini.
“RSUD Cileungsi kelasnya sudah Type B, tapi peralatan dan tenaga medisnya sangat jauh dari yang seharusnya didapatkan warga,” kata Aktivis Sosial Kemasyarakatan Bogor Timur, Romi Sikumbang, beberapa waktu lalu.
Menurut Romi, jika fasilitasnya setara dengan Puskesmas, sebaiknya dinamakan Puskesmas saja. Selain itu, pihaknya menyarankan adanya kriteria dan type rumah sakit yang semestinya dipenuhi dulu dan jangan dinaikan typenya.
Bahkan, diakuinya jika wilayah Bogor Timur,. ini satu-satunya RSUD yang diharapkan masyarakat. Namun sangat disayangkan jika sejak pertama berdirinya rumah sakit ini, belum juga maksimal.
“Belum bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat secara maksimal. Saat ini, kami sudah menyurati ketua komisi 4 DPRD Kabupaten Bogor selaku wakil rakyat, untuk meminta agar segera melakukan Inspeksi Mendadak (Sidak),” tutupnya.
Hal serupa juga diikatakan Nana selaku Relawan Pekerja Sosial Kecamatan Cileungsi, jika fasilitas ruang penanganan di RSUD Cileungsi yang minim dan selalu mengarahkan pasien untuk dirujuk ke Rumah Sakit lain, dengan kondisi jarak tempuh yang cukup jauh.
“Yang saya alami ketika bawa pasien tidak ada fasilitasnya, dan malah mengarahkan ke Rumah Sakit lain. Sehingga banyak warga yang tak tertolong di tengah perjalan pindah lokasi RS,” keluhnya.
Editor : Asep S Bck