Mahasiswa Poltekkes Kemenkes Jakarta III Implementasi Program Fisioterapi di Bogor

BOGOR I REPUBLIKNEWS.NET-Puluhan Mahasiswa dari Fakultas Politeknik Kesehatan (Poltekkes) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Jakarta III melakukan program fisioterapi yang di pusatkan di Desa Nambo Kecamatan Klapanunggal Kabupaten Bogor, Senin (17/2/2025).

Seperti diketahui, Politeknik Kesehatan (Poltekkes) adalah perguruan tinggi negeri (PTN) yang menyelenggarakan pendidikan vokasi atau diploma di bidang kesehatan. Poltekkes berada di bawah naungan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

“Hari ini, kita melakukan kegiatan Fisioterapi Komunitas bagi mahasiswa. Program kita ini dalam rangka implementasi, dari apa yang telah mereka pelajari di kampus,” ucap Mohammad Ali selaku Metua Jurusan Fusioterapi Poltekkes Kemenkes Jakarta III.

Menurut Mohammad Ali, para mahasiswa ini menerapkan ke masyarakat,  hal ini juga sesuai komunitas oleh peraturan Menteri Kesehatan terakhir yang keluar penyelenggara Puskesmas. Bahwa tenaga wajib itu salah satunya adalah wajib Fisioterapi.

“Komunitas ini bisa mencetak bagi yang lulusan mahasiswa yang nantinya bisa digunakan ke Puskesmas plug and play begitu lulus,” jelasnya.

Kemudian juga nantinya, tidak pusing  lagi Usernya bisa bekerja dengan baik dan bersinergi dengan Puskesmas. Ia juga ingin pelaksanaan kegiatan ini berjalan baik selama satu bulan ke depan.

“Untuk kegiatannya, pertama melakukan screening masalah kesehatan di wilayah, dan perencanaan program promotif preventif tentang kesehatan,” katanya.

SKS adalah singkatan dari Satuan Kredit Semester. SKS adalah satuan yang digunakan untuk mengukur beban belajar mahasiswa dalam satu semester.

Menurutnya, kegiatan program ini setiap tahun dilaksanakan salah satu dari mata kuliah jadi ini masuk  ( SKS ) Sistem Kridit Semester bahwa mahasiswa itu betul betul melaksanakan untuk masyarakat walaupun ini bentuk kewajiban pembelajaran.

“Tapi diharapkan skil nya itu permanen di mata masyarakat. Jadi jangan sampai programnya berhenti sampai disini tapi bener-bener bisa berjalan otomatis sudah jadi dimata masyarakat.

Ia menyebutkan bahwa untuk saat ini, pihajnya terfokus di Wikayah Desa Nambo dulu, hingga berjalan ke desa lain nya. Selain itu, untuk pelaksanaan ini ada 100 peserta 51 orang dari warga Desa Nambo, dan 49 orang lagi dari mahasiswa.

“Harapan nya tentu sesuai dengan program yang direncanakan, jadi memberikan dampak positif kepada masyarakat. Dalam artian, pelaksanaan program komunitas ini solusi tentang kesehatan yang ada di Desa Nambo,” tukasnya.

Editor: Asep Bucek

data-ad-format="auto" data-full-width-responsive="true">

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

data-ad-format="auto" data-full-width-responsive="true">