BOGOR I REPUBLIKNEWS.NET-Menyikapi perkembangan pembangunan di wilayah Timur Kabupaten Bogor, kususnya pada infrastruktur yang dinilai sangat jauh tertinggal dan penuh ketimpangan. Para aktivis berinisatif membuat sebuah wadah aspirasi yang dinamakan Forum Bogor Sauyunan (FBS), yang berperan mengawal pembangunan.
Hal ini tertuang saat digelarnya rapat koordinasi oleh sejumlah aktivis di Wilayah Timur Kabupaten Bogor, bertempat di Ruko GMC Desa Cileungsi Kidul Kecamatan Cileungsi, Kamis (6/6/2024).
Hadir dalam acara ini, Ketua LSM Penjara Bogor, sejumlah Aktivis sosial dan pembangunan dari berbagai wilayah yang ada wilayah Timur Kabupaten Bogor, dan juga Bacalon Bupati jalur Independent Jenderal Untung, serta sejumlah tamu dari Tokoh masyarakat lainnya.
“Rapat ini kita gelar sebagai ajang silaturrahmi, sekaligus dalam rangka pembentukan kepengurusan Federasi Bogor Sauyunan Bogor Timur”, ujar Ketua LSM Penjara Bogor Raya Romi Sikumbang.
Romi menjelaskan, kepengurusan Federasi Bogor Sauyunan ini dibentuk merupakan wujud dari keprihatinan dan kepedulian para aktivis di Bogor Timur dalam melihat perkembangan pembangunan wilayah Timur yang dinilai masih tertinggal jauh dari daerah lainnya.
“Ini lah yang menjadi dasar kerisauan kami selaku aktivis Bogor Timur, terhadap pembangunan yang tidak merata di abupaten Bogor. Sehingga kami para aktivis berkumpul dan membentuk wadah yang dinamakan Federasi Bogor Sauyunan”, tegas Romi Sikumbang yang merupakan salah satu inisiator terbentuknya wadah tersebut.
Sementara itu, H.M. Ridwan salah seorang inisiator FBS memaparkan, bahwa banyak pekerjaan yang dilakukan diwilayah Timur Kabupaten Bogor, tidak tepat sasaran. Sehingga terlihat timpangnya pembangunan yang ada,
“Karena itula, perlu adanya wadah agar pembangunan di wilayah Timur benar-benar tepat sasaran. Zehingga percepatan pemekaran Kabupaten Bogor Timur, memiliki dasar yang kuat untuk segera dimekarkan”, paparnya.
Menurut Ridwan, jangan kita sibuk memikirkan pemekarannya saja. Akan tetapi, harus juga dilihat infrastrukturnya sudah ada dan komplit kah?.
” Kita perlu mengedukasi masyarakat Kabupaten Bogor khususnya wilayah Timur, bahwa percepatan infrastruktur adalah perihal yang sama pentingnya sambil menyambut pemekaran,” katanya.
“Jadi jangan nanti pemekarannya sudah ketuk palu, tapi infrastrukturnya belom ada. Ini kan sama saja kerja gak kepake”, tuturnya dengan nada yang berapi api.
Ridwan berharap dengan hadirnya lembaga Federasi Bogor Sauyunan bisa lebih efektif mendongkrak potensi pengusaha yang tahu permasalahan Bogor Timur. Sehingga pembangunan tersebut bisa tepat sasaran.
“Semoga dengan adanya wadah ini bisa memberikan atensi kepada pemangku kebijakan, agar pembangunan bisa dilakukan dengan tepat sasaran dan merata,” pungkasnya.
Editor : Asep Sbc