REPULIKNEWS – PT Bank Central Asia Tbk (BCA) mencatatkan pertumbuhan yang signifikan pada kuartal pertama tahun 2023 dengan laba bersih yang naik sebesar 43% menjadi Rp11,5 triliun. Pertumbuhan ini didorong oleh berbagai faktor positif, termasuk ekspansi volume kredit, perbaikan kualitas pinjaman, serta peningkatan pendapatan fee dan komisi.
Dalam laporan keuangannya, BCA melaporkan bahwa pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) juga mengalami peningkatan sebesar 28% YoY menjadi Rp18,5 triliun. Selain itu, pendapatan selain bunga juga mengalami kenaikan sebesar 5,6% YoY menjadi Rp6,3 triliun, terutama didorong oleh peningkatan pendapatan fee dan komisi sebesar 6,9% YoY.
Kinerja positif BCA juga tercermin dari pertumbuhan volume transaksi yang mencapai 27,3% YoY, dengan total volume transaksi mencapai 6,9 miliar transaksi pada kuartal I 2023. Pertumbuhan ini didukung oleh perluasan kanal online dan offline, serta pertumbuhan basis nasabah. Transaksi melalui mobile banking dan internet banking juga meningkat sebesar 29,5% YoY menjadi 5,8 miliar transaksi.
Selain itu, BCA juga mencatat pertumbuhan yang kuat dalam hal penyaluran kredit. Total kredit BCA naik 12,0% YoY menjadi Rp713,8 triliun di Maret 2023. Kredit korporasi naik 11,7% YoY mencapai Rp320,5 triliun, sementara kredit komersial dan UKM meningkat 11,8% YoY menjadi Rp211,1 triliun. Kredit konsumen, termasuk KPR dan KKB, juga mengalami pertumbuhan yang positif.
Selain fokus pada pertumbuhan kredit, BCA juga memberikan perhatian pada sektor-sektor berkelanjutan. Kredit yang disalurkan ke sektor ini naik 11,9% YoY menjadi Rp180,8 triliun, berkontribusi hingga 25,0% terhadap total portofolio pembiayaan BCA. Selain itu, BCA juga telah menyalurkan kredit sebesar Rp327 miliar untuk pengembangan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia.
Dalam rangka meningkatkan layanan perbankan, BCA terus mengembangkan aplikasi myBCA sebagai aplikasi pelayanan terintegrasi masa depan. Fitur-fitur baru telah ditambahkan, termasuk kontrol kartu debit, kontrol kartu kredit, dan fitur cardless untuk melakukan tarik dan setor tunai tanpa kartu di ATM BCA.
Dengan hasil Laba Bersih BCA pada kuartal I 2023, BCA optimistis dapat menjaga pertumbuhan kredit yang berkualitas secara berkelanjutan. Bank ini juga terus mengelola risiko likuiditas dan risiko
pasar secara pruden, untuk memastikan terhindar dari dampak dinamika yang tengah terjadi di pasar global. BCA juga menjaga likuiditas yang memadai, dengan liquidity coverage ratio (LCR) mencapai 386,1% pada kuartal I 2023, jauh di atas ketetapan regulator.
Dalam hal pendanaan, BCA mencatat pertumbuhan yang positif. Dana pihak ketiga BCA tumbuh 4,1% YoY menjadi Rp1.039 triliun, dengan CASA (current account savings account) yang berkontribusi sebesar 81,2% dari total dana pihak ketiga. Ini menunjukkan kepercayaan nasabah terhadap layanan perbankan yang ditawarkan oleh BCA.
Secara keseluruhan, kinerja positif BCA pada kuartal I 2023 mencerminkan strategi yang sukses dalam mengembangkan bisnis perbankan. Ekspansi kredit yang berkelanjutan, perbaikan kualitas pinjaman, peningkatan pendapatan fee dan komisi, serta fokus pada sektor-sektor berkelanjutan menjadi pendorong utama pertumbuhan laba bersih. Selain itu, investasi dalam layanan digital dan inovasi produk juga telah memberikan kontribusi yang signifikan dalam meningkatkan pengalaman nasabah.
BCA berkomitmen untuk terus meningkatkan layanan perbankan yang komprehensif, baik melalui kanal digital maupun offline, serta menjaga kualitas aset dan likuiditas yang optimal. Dengan hasil yang positif pada kuartal pertama tahun 2023, BCA siap menghadapi tantangan di pasar keuangan yang terus berkembang, dan tetap menjadi salah satu bank terkemuka di Indonesia.