BOGOR I REPUBLIKNEWS.NET-Keluarga Wawat dan Nenek Rukiyah, warga Desa Neglasari Kecamatan Dramaga yang rumahnya ambruk akibat bencana angin puting beliung yang terjadi pada pekan lalu, mendapat bantuan material dari DPD KNPI Kabupaten Bogor.
Seperti diketahui, hingga satu pekan pasca rumah mereka ambruk, Wawat yang merupakan anak yatim dan tinggal bersama sang nenek, Rukiyah, masih belum mendapatkan perhatian dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor.
Kondisi tersebut pun mengundang reaksi kepedulian dari berbagai pihak untuk mewujudkan impian keluarga Wawat, perbaikan rumah yang dinantikan. Dari mulai anggota DPRD Kabupaten Bogor, para pengusaha sekitar Dramaga hingga pengurus DPD KNPI Kabupaten Bogor.
“Kita miris melihat kondisi anak yatim yang roboh, namun hingga kini masih tinggal di ngontrak dengan kondisi rumah yang roboh tak kunjung dibangunkan,” Ketua Harian DPD KNPI Kabupaten Bogor Arof Akbar, Senin (11/11/2024).
Aksi sosial ini, kata Arof, dilakukan sebagai bentuk wujud kepedulian KNPI Kabupaten Bogor yakni membantu keluarga Wawat yang memiliki anak yatim yakni dengan memberikan bantuan material semen sebanyak 35 Sak.
“Bantuan tersebut tentunya disesuaikan dengan kebutuhan pembangunan rumah Wawat. Terlebih, untuk kebutuhan material lainnya seperti pasir dan habel sudah ada dari Pemdes Neglasari,” katanya.
Tetapi dirinya tak lantas berpangku tangan setelah memberikan bantuan semen, ketika ada kebutuhan lainnya tentunya pihaknya siap membantu
“Intinya, kita bersama pemdes ingin secepatnya keluarga yatim tersebut memiliki rumah impian tidak lagi ngontrak. Terlebih, anak yatim-piatu merupakan tanggung jawab kita bersama dan tidak boleh diabaikan,” ungkap Arof, Kamis (3/10/2024).
Sementara itu, Nenek Wawat, Rukiyah mengaku terharu banyak orang yang peduli terhadap cucunya. Sejak rumah yang berdinding bikin bambu roboh diterjang angin puting beliung pada 25 September 2024, keluarga terpaksa ngontrak.
“Tentunya, tinggal dikontrakkan berbeda dengan di rumah sendiri,” ucapnya.
Menurutnya, pihak keluarga bukan tidak ingin memperbaiki rumah yang roboh, dengan kondisi penghasil yang hanya Rp 30 ribu per hari, tentunya tidak mencukupi.
“Saya berterima kasih banyak dermawan yang sudah peduli terhadap keluarganya, kita berharap rumah impian keluarga segera cepat di bangunkan kembali .
“Saat ini yang dibutuhkan untuk membangun rumah dengan ukuran 75 meter masih kekurangan material asbes atap,” tukasnya.