KAB.BOGOR I REPUBLIKNEWS.NET– Wakil Rakyat asal Wilayah Timur Kabupaten Bogor, Beben Suhendar, menginginkan adanya perubahan pada kondisi yang ada di Kecamatan Tanjungsari.
Perubahan tersebut seperti terwujudnya wilayah kecamatan yang dijuluki kota pendidikan. Hal itu mengingat Sumber Daya Manusia (SDM) di wilayah tersebut dinilai masih rendah.
“Insya Allah Kecamatan Tanjungsari, kedepannya akan jadi Kota Pendidikan,” kata Beben Suhendar, kepada Rakyat Bogor, usai meninjau lokasi lahan yang rencananya diperuntukan pembangunan UPN di Desa Tanjungsari, Sabtu (21/1/2023).
Beben yang merupakan aAnggota Komisi 1 DPRD Kabupaten Bogor tersebut menjelaskan, saat ini pihaknya mengaku terus berjuang untuk mewujudkan cita-cita tersebut. Hal itu menyusul adanya rencana pemindahan gedung Unversitas Pembangunan Negeri (UPN) Veteran dari Jakarta ke Tanjungsari.
“Saat ini kita madih Ikhtiar mencari alternatif jalan ke kampus UPN Veteran Tanjungsari,” tukasnya seraya menyebutkan sudah mengecek lokasi lahan pembangunan UPN Veteran beberapa kali.
Menurutnya, rencana pembangunan UPN Veteran ini merupakan awal gagasan dirinya untuk menciptakan Kecamatan Tanjungsari menjadi kota pendidikan yang saat itu ketika dirinya menjabat Camat Tanjungsari pada tahun 2011 lalu.
“Awalnya terinspirasi ketika kunjungan ke Desa Buanajaya, tepatnya di Kampung Cigulingan, dan saat itu ada Ketua MUI hendak ke kamar mandi untuk buang air, namun tak ada tempat dan terpaksa harus ke sungai,” ujarnya.
Padahal, lanjut Beben, di Kampung Cigulingan Desa Tanjungsari ini mungkin ada Dua hingga Tiga warga yang memiliki MCK. Bahkan, melihat kondisi ekonomi warga, tidak mungkin tidak mampu membuat MCK tersebut.
“Saya berpikir ini harus ada jenjang pendidikan maksimal, baru semua bisa saling sambut dan berkaitan dengan pendidikan. Dan akhirnya tercetuslah dalam pemikiran saya, untuk menjadikan Tanjungsari sebagai kota pendidikan pada saat itu,” paparnya.
Beben memaparkan, ada beberapa perguruan tinggi yang minat setelah Tanjungsari mengekpos konsep kota pendidikan seperti Universitas Empu tantular dan perguruan tinggi Islam, namun tidak jadi. Kemudian datang rektor dari UPN Jakata yang tertarik dan kemudian membebaskan tanah seluas 32 Hektar.
“Tapi setelah dibebaskan lahannya, perijinannya ditolak oleh Pemda Bogor, padahal ini kan untuk sarana pendidikan yang sangat dibutuhkan,” ujarnya.
Dia mengaku jika merasa dizolimi saat itu, dan akhirnya dia beserta lima kepala desa menghadap ke Pendopo hingga adu pendapat dengan Bupati.
“Tqpi akhirnya Bupati merespon juga, namun entah kenapa pihak Tata Ruang tetap menolak perizinannya,” tambah Beben.
Hari ini, Beben kembali berkunjungi ke lokasi UPN yang terletak di Desa Tanjungsari, untuk mencari alternatif jalan menunu tanah yang sudah dibebaskan untuk pembangunan kampus UPN veteran tersebut, dengan menyusuri persawahan didampingi masarakat setempat dan Kades Tanjungsari.
“Saya beberapa waktu lalu sudah bertemu dengan rektor UPN dan rektor, jadi tinggal menunggu kesiapan pemda Bogor untuk segera memfasilitasi pemindahan kampus UPN Veteran yang sebelumnya berada di Jakarta,” paparnya.
Sementara itu, Agung selaku BPD Desa Tanjungsari turut menyambut baik adanya rencana pembangunan gedung Kampus UPN Veteran di wilayah desanya. Menurutnya, untuk lokasinya sangat strategis dari Jalan Raya Transyogi kurang lebih 1 Kilo Meter, dan lokasinya sangat indah juga sejuk.
“Warga disini menyambut baik serta gembira jika kampus dibangun berada di wilayah Kecamatan Tanjungsari. Jika sudah dibangun, nantinya pasti ramai dan setidaknya dapat meningkaatkan taraf pendidikaan warga setempat maupun ekonominya,” tukasnya. (Bck)