BOGOR I REPUBLIKNEWS.NET-Buntut dugaan kasus pemerasan seorang oknum KPK Gadungan terhadap ASN di lingkup Pemerintahan Kabupaten Bogor, Kantor Bupati Bogor pun mendadak dipenuhi karangan bunga dengan ucapan duka cita dari sejumlah kalangan aktivis, Jumat (26/7/2024).
Diketahui, seseorang berinisial YS diduga menerima suap dari oknum pejabat Pemkab Bogor hingga ratusan juta rupiah. YS beserta sejumlah pejabat itu pun diamankan KPK di sebuah rumah makan, Kamis (25/7/2024) kemarin.
Sementara itu, mendadak Kantor Bupati Bogor, dipenuhi karangan bunga dengan ucapan duka cita yang di antaranya dikirimkan oleh FRRAK, KKW dan GMPK.
Adapun karangan bunga dari KKW tersebut bertuliskan; “Turut Berduka Cita Atas Manusia Bodoh Bergaul dengan Korupsi dan Gratifikasi. Kelompok Kerja Wartawan Kota Bogor”
Kemudian karangan bunga selanjutnya bertuliskan, “FRRAK Ikut Berduka Cita Atas Korupsi dan Sex Gratifikasi”. karangan itu atas nama Ketua Umum Doel Samson.
Sementara karang bunga lainnya, juga terlihat bertuliskan “Turut Berduka Cita. Korupsi Jalan Terus Kecuali Hari Libur”. karangan bunga ini atas nama Ketua GMPK (Gerakan masyarakat perangi Korupsi) Jonny Sirait.
Ketua GMPK Kabupaten Bogor, Jonny Sirait yang dikonfirmasi kaitan karangan bunga tersebut, membenarkan jika pihaknya telah mengirimkan karangan bunga ke Mantor Bupati Bogor.
“Karangan bunga tersebut sebagai ungkapan kekecewaan kami, terhadap pejabat Kabupaten Bogor yang tak hentinya tersandung kasus suap, korupsi dan gratifikasi,” tegas Jonny.
Jonny menambahkan, setelah kasus korupsi yang menimpa Ade Yasin sebagai Bupati Bogor terdahulu, pejabat dan ASN di Kabupaten Bogor ternyata tidak berubah dan tidan menjadikannya pelajaran.
“Ngeri ini. Pejabat kita bermental tempe. Mentalnya korup,” tandas Jonny.
Sementara Ketua Umum FRRAK, Doel Samson Sambernyawa atau Doel Samson dalam keterangannya mengatakan, melalui karangan bunga ini, FRRAK memanggil semua pihak untuk ikut aksi serta terlibat dalam sebuah aksi revolusi mental dan moral demi perubahan Bogor.
“Kami ingin Bogor lebih hebat, Bogor lebih berintegritas, Bogor lebih transparan, Bogor lebih obyektif, Bogor lebih akuntabilitas, Bogor lebih kapabilitas,” ujar Doel.
“Tentunya ini bukti kehadiran kita sebagai sosial kontrol, terhadap pemerintah yang sehat, bersih dari unsur korupsi kolusi dan nepotisme,” tambah Doel.
Doal memaparkan, FRRAK mendukung operasi tangkap tangan (OTT) terhadap sejumlah pejabat Kabupaten Bogor korup oleh KPK, termasuk mendukung menindak sang algojo pemeras.
“Maka terbukalah pintu masuk bagi kita untuk ikut membongkar konspirasi monopoli ilegal proyek para pejabat Kabupaten Bogor,” tulis Doel, dalam siaran persnya itu.
“Kita bersama-sama mengirimkan karangan bunga, ikut berduka cita. Selain itu, kita dukung penuh KPK untuk mengusut tuntas kasus ini hingga ke akar-akarnya,” tukasnya.(IN/Bc)