JAKARTA|republiknews.net – Di tengah keprihatinan akan kecenderungan global, kasus kanker baru pada generasi muda mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Lonjakan terjadi pada jenis kanker yang muncul pada usia dini, yakni di bawah 50 tahun, dengan kenaikan secara global mencapai 79 persen.
Hal ini menjadi perhatian serius karena menandai tren alarm di mana orang-orang muda semakin rentan terhadap penyakit mematikan ini.
Meskipun kanker seringkali dianggap sebagai penyakit yang umumnya menyerang orang tua, namun data baru menunjukkan bahwa kaum muda juga rentan.
Penelitian menyebutkan bahwa sejumlah faktor seperti gaya hidup dan paparan lingkungan mungkin berperan dalam meningkatnya angka ini. Oleh karena itu, langkah-langkah preventif dan penyuluhan mengenai gaya hidup sehat sangat penting untuk menanggulangi tren memprihatinkan ini.
Sebuah penelitian yang dimuat dalam jurnal BMJ Oncology (2023) menemukan bahwa beberapa jenis kanker yang sering muncul pada usia muda. Selain itu, meningkatkan angka kematian meliputi kanker payudara, kanker trakea, bronkus, paru-paru, serta kanker perut dan kolorektal.
Ini juga menekankan pentingnya generasi muda menyadari risiko kesehatannya serta perlunya upaya pencegahan dan deteksi dini mengatasi masalah kesehatan yang semakin mengkhawatirkan ini.
Mengetahui jenis kanker yang cenderung muncul pada usia muda dapat membantu dalam upaya pencegahan dan penanganan lebih lanjut untuk mengurangi dampak negatifnya terhadap kesehatan masyarakat.
Selain itu juga perlu dicatat bahwa kanker paru-paru, biasanya terkait dengan perokok lama, saat ini menjadi perhatian khusus karena peningkatan insiden pada wanita muda, bahkan yang non-perokok.
Hal ini menyoroti perlunya pemahaman mendalam tentang faktor risiko dan upaya pencegahan yang lebih luas untuk melawan penyakit yang mematikan ini.
Kanker merupakan kondisi kompleks yang dipengaruhi oleh sejumlah faktor, termasuk faktor genetik, gaya hidup, dan paparan lingkungan. Oleh karena itu, tidak ada satu penjelasan tunggal untuk tren kenaikan kasus kanker pada generasi muda.
Studi lain juga menunjukkan bahwa orang yang lebih muda dapat memiliki usia biologis yang jauh lebih tua, menyoroti kompleksitas dan keragaman kondisi kanker dalam populasi tersebut.
Menurut peneliti Ruiyi Tian dari Fakultas Kedokteran Universitas Washington di St. Louis, terdapat peningkatan signifikan dalam kasus kanker pada orang dewasa muda di Amerika Serikat dan di seluruh dunia. Hal ini menyoroti urgensi untuk memahami dan mengatasi tren yang meresahkan ini dalam populasi muda.
Peneliti menemukan bahwa individu yang lahir setelah tahun 1965 memiliki risiko percepatan penuaan yang 17 persen lebih tinggi daripada mereka yang lahir antara 1950-1954.
Temuan ini juga menggarisbawahi peningkatan yang signifikan dalam kasus kanker paru-paru, gastrointestinal, dan kanker rahim, memicu kekhawatiran terhadap kesehatan masyarakat yang perlu segera kita atasi.
Penelitian ini menjadi salah satu upaya terkini untuk memperdalam pemahaman tentang lonjakan kasus kanker di kalangan generasi muda, mencerminkan keseriusan dalam menangani masalah kesehatan publik yang semakin meningkat.
Dr. Coral Olazagasti, seorang asisten profesor di bidang onkologi medis klinis di Pusat Kanker Komprehensif Sylvester Universitas Miami, menegaskan bahwa kekhawatiran ini melibatkan semua pihak, menyoroti urgensi dalam menangani masalah kesehatan ini secara serius.
Dahulu, mungkin orang-orang hanya percaya bahwa kanker menyerang mereka yang sudah lanjut usia. Namun, baru-baru ini, kita telah menyaksikan sebuah tren di mana orang-orang muda mendapat diagnosis kanker pada tahap yang lebih awal dari sebelumnya.