BOGOR I REPUBLIKNEWS.NET-Adanya kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) yang diselanggarakan PT.Meraki Managemen Indonesia dengan narasumber Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK) RI, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah Desa (DPMPD), Inspektorat, dan Polda Jabar, terhadap para kepala desa se-Kabupaten Bogor, mendapat apresiasi penuh. Salahsatunya dari Kepala Desa Bojongangka Kecamatan Gunung Putri, H.Amir Arsyad.
Adapun Bimbingan Teknis (Bimtek) tersebut bertemakan Penyuluhan Hukum, dan Pengelolaan Keuangan Desa, pada 17-20 Desember 2023 di Hotel Ibis Bandung Trans Studio Hotel, Jawa Barat. Dimana, kegiatan Bimtek itu digelar oleh Yayasan Meraki Management Indonesia asal Cianjur.
“Secara pribadi dan juga mewakili temen-temen kususnya di wilayah Kecamatan Gunung Putri, saya mengapresiasi penuh adanya manfaat dari kegiatan Bimtek tersebut,” ucap H.Amir, Rabu (20/12/023).
Amir menjelaskan, selain kenambah manfaat wawasan dalam kegiatan Bimtek tersebut, juga menjadi ajang silaturahmi kepada para kepala desa yang ada di Kabupaten Bogor, untuk saling tukar pikiran maupun lainnya. Kemudian juga, kegiatan ini diakuinya tidak ada unsur politik maupun mengarahkan pada salahsatu pasangan calon pada pemilu 2024 mendatang.
“Kegiatan ini murni tidak ada unsur politik. Selain kita dapat manfaat wawasan tentang bagaimana pengelolaan anggaran maupun pengetahuan hukum, juga kita bisa bersilaturahmi dengan para kades lainnya untuk berdialog,” kata Amir.
Amir memaparkan, dalam kegiatan Bimtek ini, pihak narasumber baik dari BPK maupun DPMPD, tak hanya menjelaskan kaitan anggaran. Akan tetapi, juga menjelaskan tentang penyukuhan hukum terkait pertanahan maupun lainnya.
“Alhamdulillah ini kegiatan yang sangat luar biasa manfaatnya, karena disana kita bisa mengeluarkan unek-unek kita, apa yang perlu kita sampaikan untuk dibedah secara bersama. semoga kita sebagai kepala desa bisa lebih tertib lagi dalam mengelola anggaran maupu lainnya tentang desa,” tukasnya.
Sebagai informasi, sebanyak 320 kepala desa atau kades se Kabupaten Bogor mengikuti bimbingan teknis atau bimtek cara mengelola keuangan desa yang taat hukum dan aturan yang dilakukan oleh Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) di Bandung.
Kepala DPMD Kabupaten Bogor, Reynaldi Yushab Fiansyah mengatakan, pemerintah sudah mempercayakan desa mengelola keuangan. Baik itu dari pusat, provinsi maupun Kabupaten maupun kota lewat UU Nomor 6 tahun 2014 tentang Desa.
Dengan kewenangan yang demikian besar, kualitas sumber daya para aparatur desa yang kompeten sangat diperlukan. Sehingga lebih optimal dalam mengelola administrasi keuangan desa menjadi hal yang mutlak untuk dilakukan demi mengembang pelaksana tanggung jawab dan amanah yang semakin besar.
Melalui Bimtek tersebut, DPMP berharap seluruh aparatur Pemerintah Desa dapat mengelola bantuan keuangan secara maksimal dan berdasarkan pada hasil musyawarah desa dan menerapkan pola padat karya. Kekudian juga pihak desa harus melakukan pengelolaan keuangan secara transparan dan akuntabel. mulai dari perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, pelaporan, dan pertanggungjawaban.
“Agar bermanfaat sesuai tujuan dan harapan,” tuturnya.
Iapun meminta agar aparatur desa bisa melakukan secara cermat dan hati-hati. Ia mencontohkan bantuan keuangan Samisade (satu miliar dari desa).
“Perlu diingat, kegiatan yang didanai bantuan keuangan salah satunya dan khususnya Samisade ini disoroti oleh masyarakat, media masa, LSM, dan dipantau oleh aparat penegak hukum,” paparnya.
Dalam penayangan di RRI, sebelumnya CEO Founder Meraki Management Ismail Marzuki mengatakan, Bimbingan Teknis (Bimtek) ratusan Kepala Desa dan belasan Lurah di Kabupaten Bogor, merupakan upaya untuk meningkatkan kapasitas aparatur desa.
Meraki Management, merupakan event organizer (EO), Bimtek 416 Kepala Desa. Bimtek akan diselenggarakan di Kota Bandung pada 17 hingga 20 Desember 2023. Pelatihan peningkatan mutu SDM itu, sesuai dengan arahan Kemendagri.
“Kami selaku penyedia jasa Bimtek, Meraki Management, Alhamdullilah dipercaya oleh beberapa kabupaten melatih seperti itu,”ucap Ismail dalam keterangannya Sabtu, (9/12/2023).
Ismail menambahkan, Bimtek merupakan poros utama untuk meyakinkan bahwa kepala desa itu memiliki kompeten.
“Camat ada IPDN, polisi ada SPN, kepala dinas ada PIM. Sedangkan kepala desa yang basicnya nota Bene lain-lain. Maka kami sebagai penyelenggara Bimtek yang masuk ke aparat desa, berharap SDM disana lebih unggul,”jelasnya.
Pihaknya juga mengatakan, dalam Bintek tersebut, para kepala desa dan lurah diberikan pemahaman dan update masalah administrasi, kemudian peningkatan kapasitas kepala desa hingga BUMDES. Mengingat BUMDES adalah PAD desa dan banyak menuai permasalahan.
“BUMDES merupakan kepercayaan masyarakat desa. Dan berharap memajukan desa. Makanya banyak dilakukan pelatihan, praktek, kunjungan kerja hingga studi banding,”ujar dia.
Ia juga berharap, aparatur desa dapat meningkatkan kapasitasnya, sehingga aparatur desa dapat lebih mumpuni untuk memajukan desa.
Editor : Asep bucek