BOGOR I REPUBLIKNEWS.NET – Ketua Ikatan Wartawan Online (IWO) Pengurus Daerah (PD) Bogor Raya Didin Brodin menekankan anggotanya netral menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Gubernur dan Walikota/Bupati yang digelar 27 November 2024 mendatang.
Didin Brodin yang merupakan wartawan senior dari pikiran rakyat media network (PRMN) ini juga meminta agar anggotanya di Kabupaten dan Kota Bogor, agar bekerja secara profesional, menjaga netralitas, dan memberikan informasi yang dibutuhkan oleh masyarakat jelang Pilkada yang tinggal beberapa pekan.
“Saya tekankan agar anggota IWO PD Bogor Raya untui netral. Intinya hanya memberitakan tentang kepemiluan, tahapan kepemiluan, calon bupati/walikota, calon gubernur terkait dengan hal-hal yang diperlukan untuk mengimplementasikan demokrasi. Itu yang perlu disampaikan kepada publik,” ucap Brodin.
Menurutnya, media massa harus mengajak masyarakat berpartisipasi di Pemilu, dan tidak boleh menjadikan media sebagai alat mobilisasi massa memilih pasangan calon tertentu.
“Media tidak boleh dijadikan mobilisasi massa, dan harus mengajak masyarakat untuk bisa berpartisipasi pada Pilkada untuk hadir, ikut menggunakan hak pilihnya,” tegas Brodin.
Didin menegaskan pentingnya sikap netral awak media dalam hal peliputan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024. Dalam konteks Pilkada di Kabupaten dan Kota Bogor, tetap independen, menghindari keberpihakan, serta tidak tergabung dalam tim sukses salah satu pasangan calon.
Menurut Ketua IWO Bogor, Didin yang kerap di sapa Kang Brodin ini adalah penting sekali langkah ini diambil, untuk menjaga integritas jurnalistik dan kepercayaan publik.
“Independensi jurnalis harus tetap terjaga, sesuai kode etik jurnalistik, demi menjaga integritas dan kepercayaan publik”, tambah Brodin.
Senada, Sekertaris IWO PD Bogor Raya, Asep juga mengingatkan bahwa jurnalis memiliki peran penting sebagai penyampai informasi bagi masyarakat dan menjadi garda terdepan perangi hoaks dan berita hate speech.
Karena itu, menjunjung kode etik jurnalistik menjadi suatu kewajiban, terutama dalam setiap karya yang mereka hasilkan.
“Menjaga independensi, menangkal berita hoaks, adalah kunci agar informasi yang diterima masyarakat, benar-benar objektif dan terpercaya,” ucap Asep.
Diketahui, sebelumnya Ketua Dewan Pers, Ninik Rahayu, turut menekankan beberapa kali hal yang sama. Ia menyampaikan bahwa netralitas merupakan prinsip mutlak yang harus dijunjung jurnalis, terlebih di tahun politik ini.
“Teman-teman jurnalis juga tidak boleh menjadi tim sukses. Kalau menjadi tim sukses lebih baik mundur.
“Sementara, selama menjalankan profesi, tidak boleh menjadi tim sukses pada salah satu paslon,” tutur Ninik Rahayu, beberapa waktu lalu.
Dengan menjaga prinsip netralitas, media diharapkan dapat membantu masyarakat membuat keputusan yang tepat dalam memilih pemimpin daerah yang berkompeten.
Dukungan terhadap prinsip independensi ini menunjukkan komitmen para jurnalis untuk tetap berpihak pada kebenaran dan kepentingan publik, bukan pada kandidat mana pun, dan ikut menjaga stabilitas keamanan dan kenyamanan di masyarakat.***