BOGOR I REPUBLIKNEWS.NET-Insiden ambruknya atap ruang kelas di SMAN 1 Ciampea Kabupaten Bogor Jawa Barat,Pada Kamis, 14 Maret 20204 sekitar pukul 10.35 WIB, menuai keprihatinan.
Tak hanya itu, dari kejadian menui sorotan dari kalangan aktivis Bogor Raya, salahsatunya Romi Sikumbang yang menyatakan bahwa kasus ini perlu adanya sikap tegas pemerintah.
Diketahui, kejadian ini terekam dalam sebuah video amatir yang dibuat oleh salah satu siswa. Dalam video tersebut, terlihat seorang siswa wanita keluar dari kelas dengan tangannya yang bercucuran darah. Total ada tujuh siswa yang mengalami luka akibat kejadian ini, namun untungnya tidak ada korban jiwa.
“Pertanyaan besar muncul setelah kejadian ini, apakah kualitas spek atas baja ringan yang rendah atau ada kelalaian dalam teknik pemasangan atap ruangan kelas tersebut,” ucap Aktivis Penjara Bogor Raya, Romi Sikumbang, Jumat (15/3/2024).
Dari pantauan wartawan dan informasi yang diperoleh, atap bangunan ini terdiri dari baja ringan sebagai penopang genting tanah liat. Diduga, material yang digunakan sudah tidak mampu lagi menopang beban.
Menurut sumber dari Kantor Cabang Dinas (KCD) Provinsi Jawa Barat, bangunan ini sebenarnya sudah direhabilitasi pada tahun 2018. Namun, mungkin perlu dilakukan pengecekan ulang dan perbaikan lebih lanjut.
“Peristiwa ini menunjukkan pentingnya penyelidikan hukum untuk menentukan penyebab pasti robohnya atap kelas tersebut,” jelasnya.
Pemerintah diharapkan dapat mengambil langkah yang tepat untuk memastikan keselamatan siswa-siswi di sekolah-sekolah lainnya.
“Kejadian ini juga menjadi pengingat bagi semua pihak terkait, untuk selalu memperhatikan kualitas dan keamanan bangunan sekolah. Ini demi melindungi nyawa para siswa kedepannya,” tukasnya.***