REPUBLIKNEWS.NET – Malam yang istimewa selama bulan Syakban adalah nisfu Syaban. Jika diterjemahkan, nisfu Syaban berarti ‘pertengahan bulan Syakban’.
Kenapa nisfu Syaban dianggap utama? Di waktu tersebut, Allah SWT memberi perhatian khusus kepada hamba-hamba-Nya dan di waktu itu pula Ia membuka pengampunan seluas-luasnya.
Bagi masyarakat yang ingin tahu kapan nisfu Syaban 2024, simak jadwalnya berdasarkan pemerintah, NU, dan Muhammadiyah berikut ini!
Nisfu Syaban jatuh pada 15 Syakban. Namun, karena kalender Hijriah didasarkan pada revolusi bulan, maka tanggalnya berubah-ubah relatif terhadap kalender Matahari.
Nah, berikut adalah jadwal nisfu Syaban 2024 versi pemerintah, NU, dan Muhammadiyah.
a. Jadwal Nisfu Syaban 2024 versi Pemerintah
Berdasarkan Kalender Hijriah Indonesia Tahun 2024 yang dikeluarkan oleh Kementerian Agama (Kemenag) RI, 15 Syakban 1445 H bertepatan dengan 25 Februari 2024.
Ini berarti, nisfu Syaban 2024 versi pemerintah jatuh pada Minggu, 25 Februari 2024. Sementara itu, malam nisfu Syaban 2024 bertepatan dengan waktu magrib di hari Sabtu, 24 Februari 2024[1].
b. Jadwal Nisfu Syaban 2024 versi NU
Dilansir detikHikmah, Lembaga Falakiyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Barat telah menetapkan malam Nisfu Syaban 2024. Hasilnya, malam nisfu Syaban 2024 versi NU jatuh pada 24 Februari 2024.
Keputusan itu disampaikan dalam Surat Edaran No. 017/LF-PWNU/A.I/D/II/2024 yang ditandatangani oleh Ketua Lembaga Falakiyah NU Jawa Barat, KH Asep Zaenal Muttaqien.
“Bahwa tanggal 1 Syaban jatuh pada tanggal 11 Februari 2024. Oleh karena itu, malam 15 Syaban 1445 H (Nisfu Syaban) jatuh pada tanggal 24 Februari 2024,” demikian keterangannya, dikutip detikHikmah, Rabu (21/2/2024)[2].
Karena malam nisfu Syaban jatuh pada Sabtu, 24 Februari 2024, ini berarti nisfu Syaban 2024 versi NU bertepatan dengan Minggu, 25 Februari 2024.
c. Jadwal Nisfu Syaban 2024 versi Muhammadiyah
Apakah ada perbedaan nisfu syaban antara pemerintah, NU, dan Muhammadiyah? Jika melihat Kalender Muhammadiyah Tahun 2024, 15 Syakban 1445 juga jatuh pada 25 Februari 2024.
Selain itu, disebutkan dalam Maklumat Pimpinan Pusat Muhammadiyah Nomor 1/MLM/I.0/E/2024, 29 Syakban 1445 H bertepatan dengan 10 Maret 2024[3].
Jika dihitung mundur, maka 15 Syakban 1445 H versi Muhammadiyah juga bertepatan dengan 25 Februari 2024. Dalam hal ini, nisfu Syaban versi pemerintah, NU, dan Muhammadiyah tidak ada bedanya.
Amalan-Amalan di Malam Nisfu Syaban
Seorang ulama bernama Buya Yahya menyebutkan bahwa tidak ada amalan khusus di malam nisfu Syaban. Meski begitu, umat Islam dapat menghidupkan malam nisfu Syaban dengan amalan-amalan yang bisa dilakukan di malam-malam lain[4].
“Tidak ada amalan khusus di malam nisfu Syaban. Akan tetapi, semua amalan yang bisa dilakukan di luar nisfu Syaban sangat baik kalau dilakukan di malam nisfu Syaban karena itu malam khusus yang Allah pandang hamba-Nya dengan pengampunan,” terang Buya Yahya, Rabu (21/2).
Merujuk penjelasan Buya Yahya dari video “Amalan di Malam Nishfu Sya’ban” dan sumber lainnya, berikut kumpulan amalan malam nisfu Syaban.
1. Memperbanyak Istigfar
Memasuki malam nisfu Syaban, umat Islam dapat memohon ampun kepada Allah SWT dengan beristigfar. Ini berdasarkan riwayat yang menyebutkan bahwa malam nisfu Syaban adalah malam pengampunan dari Allah.
Dari Abu Musa Al-Asy’ari, Nabi SAW bersabda,
“Sesungguhnya Allah melihat pada malam pertengahan Syakban. Maka, Dia mengampuni semua makhluk-Nya, kecuali orang musyrik dan orang yang bermusuhan.” (Dinilai sahih oleh Al-Albani dan dimasukkan dalam Silsilah Ahadits Shahihah, no. 1144).
Secara umum pula, umat Islam memang diperintahkan untuk banyak memohon ampun kepada Allah. Rasulullah saja, yang sudah dijamin surga baginya, masih sering beristigfar dan bertaubat lebih dari 70 kali dalam sehari.
Dari Abu Hurairah RA, ia mendengar Nabi SAW bersabda,
“Demi Allah, aku sungguh beristigfar pada Allah dan bertaubat pada-Nya dalam sehari lebih dari 70 kali.” (HR. Bukhari no. 6307)[5]
Pada hakikatnya, beristigfar mampu menghapus dosa maupun kesalahan yang dilakukan tanpa sengaja[5]. Di samping itu, istigfar juga menjadi sebab seorang hamba mendapat rezeki dari Allah dan terhindar dari musibah[6].
2. Memaafkan Sesama
Masih dari hadis yang dibawakan Abu Musa Al-Asy’ari, disebutkan bahwa Allah akan mengampuni setiap makhluk-Nya, kecuali orang musyrik dan orang yang bermusuhan. Ini menjadi perintah bagi kaum muslimin untuk memaafkan sesamanya.
Begitu pula yang dipesankan Buya Yahya. Ia mengajak seluruh kaum muslimin yang masih menyimpan amarah, benci, atau perasaan dengki terhadap muslim-muslimah yang lain untuk lekas memaafkan mereka. Ini semata-mata supaya Allah juga mengampuni kita[1].
“Ayo kita lapangkan hati kita. Cari siapa orang yang bermasalah dengan kita, siapa yang pernah kita benci, siapa yang pernah kita musuhi, kita dendam, ayo kita maafkan mereka,” kata Buya Yahya.
“Jangan sampai ada dengki di hati kita. Doakan (mereka) dengan doa kebaikan, doakan dengan doa kemuliaan demi menyambut malam nisfu Syaban agar kita mendapatkan pengampunan dari Allah SWT,” sambungnya.
Memaafkan orang lain tidaklah semudah lisan berkata-kata. Akan tetapi, kaum muslimin harus mengingat firman Allah SWT dalam Surah An-Nur ayat ke-22[7]:
“Dan janganlah orang-orang yang mempunyai kelebihan dan kelapangan di antara kamu bersumpah bahwa mereka (tidak) akan memberi (bantuan) kepada kaum kerabat(nya), orang-orang yang miskin dan orang-orang yang berhijrah pada jalan Allah, dan hendaklah mereka memaafkan dan berlapang dada.
Apakah kamu tidak ingin bahwa Allah mengampunimu? Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang,” (QS. An-Nur, [24]:22)
Dari ayat di atas, kamu bisa belajar bahwa jika seorang hamba memaafkan kesalahan saudara-saudaranya, insyaallah Allah pun juga akan mengampuni dosa-dosanya.
3. Salat Fardu Berjemaah
Ketika berada di malam nisfu Syaban, umat Islam jangan sampai hanya berfokus pada amalan sunah dan meninggalkan ibadah wajib. Mengawali malam nisfu Syaban dapat dengan mengerjakan salat Magrib berjemaah[4].
Begitu pula dengan salat Isya dan Subuh nantinya. Alangkah baiknya jika keduanya juga dikerjakan secara berjemaah.
Salah satu alasan utama dianjurkan mengerjakan salat secara berjemaah adalah karena permohonan pahala dari Allah lebih mudah dikabulkan jika dilakukan secara berjemaah ketimbang sendirian[8].
Di samping itu, tiap langkah dari orang yang bergegas menuju masjid untuk melaksanakan salat berjemaah akan dicatat sebagai kebaikan. Dari Jabir bin Abdullah RA, ia berkata,
“Adalah Bani Salimah pernah berniat untuk pindah di dekat masjid. Ia menambahkan: sehingga kampung mereka menjadi kosong. Tatkala hal ini sampai kepada Nabi SAW, beliau bersabda, ‘Wahai Bani Salimah, tetaplah di kampung kalian, dan akan dicatat bekas-bekas kalian’. Maka mereka berkata, ‘Setelah itu, kami tidak pernah lagi berniat untuk pindah’.” (HR. Muslim no. 665, 1/462)[9]
5 Khutbah Jumat tentang Nisfu Syaban, Mari Perbanyak Ibadah
4. Mengerjakan Salat-Salat Sunah
Di malam nisfu Syaban, terdapat satu amalan yang cukup populer di tengah masyarakat, yakni salat sunah nisfu Syaban. Perihal ini, Buya Yahya mengatakan salat nisfu Syaban pernah ditulis dalam kitab Imam Ghazali[10].
“Salat itu (salat nisfu Syaban) pernah ditulis oleh Imam Ghazali rahimakullahta’ala. Jadi, yang mengamalkan itu ikut Imam Ghazali,” kata Buya Yahya dalam video Al-Bahjah TV “Sholat Apakah Di Malam Nisfu Sya’ban?”, dilihat Kamis (22/2).
Hanya saja, Buya Yahya berkata, ulama seperti Ibnu Hajar menyatakan bahwa salat nisfu Syaban tidaklah ada. Ibnu Taimiyah juga menyebutkan hal sedemikian.
“Jika seseorang salat pada malam nisfu Syaban sendiri atau di jemaah yang khusus sebagaimana yang dilakukan oleh sebagian salaf, maka itu suatu hal yang baik.
Adapun jika dilakukan dengan kumpul-kumpul di masjid untuk melakukan salat dengan bilangan tertentu, seperti berkumpul dengan mengerjakan salat 1.000 rakaat, dengan membaca surah Al-Ikhlas terus menerus sebanyak 1.000 kali, ini jelas suatu perkara bidah, yang sama sekali tidak dianjurkan oleh para ulama.” (Majmu’ Al-Fatawa, 23: 131)
Kendati demikian, Buya Yahya tidak ingin mencibir golongan yang mempraktikkannya. Sebaliknya, ia mengajak orang-orang untuk beralih ke amalan-amalan yang memang telah disepakati para ulama[4].
Ada banyak salat sunah yang bisa ditunaikan di malam nisfu Syaban yang memang diajarkan oleh Rasulullah, mulai dari salat rawatib, salat tahajud, salat witir, salat hajat, hingga salat tasbih.
5. Membaca Surah Yasin
Buya Yahya juga menyinggung tentang hukum membaca Surah Yasin di malam nisfu Syaban. Ia mengatakan, boleh-boleh saja membaca Surah Yasin di malam tersebut karena itu termasuk tawassul (mendekatkan diri kepada Allah) dengan amal saleh.
“Boleh saja (membaca Surah Yasin), itu bab tawassul dengan amal saleh. Anda boleh membaca Surah Yasin sekali, dua kali, tiga kali,” kata Buya Yahya.
Waktu mengamalkannya sendiri, Buya Yahya menjelaskan, bisa kapan saja, entah itu selepas salat Magrib atau salat Isya. Bahkan meniatkan membaca surah Yasin untuk hajat tertentu insyaallah juga tidak menjadi masalah.
“Anda membaca Surah Yasin dengan niat panjang umur, rezeki luas, husnul khotimah, sah-sah saja. Karena itu adalah termasuk tawassul dengan amal saleh,” pungkasnya[4].
6. Membaca Al-Qur’an
Apakah detikers tahu jika Syakban adalah waktu yang tepat untuk memperbanyak membaca Al-Qur’an? Ulama menganjurkan untuk meningkatkan bacaan Al-Qur’an sebagai persiapan di Ramadan kelak.
Dikutip dari Rumaysho, Salamah bin Kahiil berkata,”Dahulu bulan Syakban disebut pula dengan bulan para qurra’ (pembaca Al-Qur’an).”[11]
Di samping itu, membaca ayat Al-Qur’an secara umum juga mendatangkan banyak pahala. Dari Ibnu Mas’ud RA, Rasulullah SAW pernah bersabda,
“Barang siapa yang membaca satu huruf dari kitab Allah, maka baginya satu kebaikan. Satu kebaikan itu dibalas dengan sepuluh kali lipatnya. Aku tidak mengatakan alif laam miim itu satu huruf, tetapi aliif itu satu huruf, laam itu satu huruf, dan miim itu satu huruf.” (HR. Tirmidzi, no. 2910, sahih)[12].
7. Berzikir
Allah SWT berfirman dalam Surah Al-Ahzab ayat 41-42 yang bunyinya,
“Hai orang-orang yang beriman, berzikirlah (dengan menyebut nama) Allah, zikir yang sebanyak-banyaknya. Dan bertasbihlah kepada-Nya di waktu pagi dan petang.”
Ada banyak keutamaan dari berzikir. Dikutip dari Rumaysho[13], berikut beberapa di antaranya:
mengusir setan,
menghilangkan gelisah dan hati yang gundah gulana,
membuat hati menjadi gembira dan lapang,
menerangi hati dan wajah, serta
mendatangkan rezeki.
Bacaan zikir yang bisa diamalkan bisa berupa bacaan zikir pagi dan petang, ataupun zikir lainnya.
8. Memanjatkan Doa
Allah SWT berbeda dengan makhluk. Ia senang jika dimintai oleh hamba-hamba-Nya. Bahkan, Allah sangat dekat dengan orang yang berdoa. Allah berfirman dalam Surah Al-Baqarah ayat 186,
“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.” (QS. Al-Baqarah, [2]:186)[14].
Berdasarkan informasi di atas, tidak ada perbedaan perihal kapan nisfu Syaban 2024 pemerintah, NU, dan Muhammadiyah. Ketiganya sama-sama menetapkan bahwa nisfu Syaban 2024 jatuh pada Minggu, 25 Februari 2024.
Ketika waktu tersebut telah tiba, pastikan detikers mengisinya dengan berbagai amalan, mulai dari beristigfar hingga mengerjakan salat sunah. Semoga bermanfaat, ya, detikers!
Sumber Rujukan:
[1] Kalender Hijriah Indonesia Tahun 2024 Kementerian Agama RI
[2] “PWNU Tetapkan Malam Nisfu Syaban 2024 Jatuh pada 24 Februari, Ini Amalannya”- detikHikmah
[3] Maklumat Pimpinan Pusat Muhammadiyah Nomor 1/MLM/I.0/E/2024 tentang Penetapan Hasil Hisab Ramadan, Syawal, dan Zulhijah 1445 Hijriah
[4] “Amalan di Malam Nishfu Sya’ban” – Al-Bahjah TV
[5] “Perintah Memperbanyak Istighfar” – Rumaysho
[6] “Istighfar, Sebab Kemudahan Rezeki dan Turunnya Hujan” – Rumaysho
[7] “Sudahlah Maafkanlah Dia Agar Allah Memaafkan Kita” – Rumaysho
[8] “Keutamaan sholat berjamaah: kajian hadits tematik” – Atho’illah Umar
[9] “Dahsyatnya Shalat Berjamaah” – DR. Fadhl Ilahi
[10] “Sholat Apakah Di Malam Nisfu Sya’ban?” – Al-Bahjah TV
[11] “Apa yang Dilakukan di Bulan Syakban?” – Rumaysho
[12] “Satu Huruf yang Dibaca dari Al-Qur’an Dibalas Sepuluh Kebaikan” – Rumaysho
[13] “51 Keutamaan Dzikir” – Rumaysho
[14] “Allah Begitu Dekat pada Orang yang Berdo’a” – Rumaysho.***