MALUKU UTARA I REPUBLIKNEWS.NET – Tim gabungan yang terdiri dari TNI, Polri, Basarnas, BPBD dan Tagana, turun ke lapangan untuk mengevakuasi warga yang tinggal di tujuh desa. Evakuasi warga tersebut, dilakukan setelah Gunungapi Ibu di Halmahera Barat Maluku Utara mengalami dua kali meletus pada Sabtu (18/5) pukul 20.08 WIT dan pukul 20.34 WIT.
Pantauan Tim Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan (Pusdatinkom) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), kendaraan truk taktis TNI, Polri termasuk mobil bak terbuka milik warga terus berdatangan membawa para warga ke lokasi pengungsian yang berada di lapangan Desa Gam Ici.
“Setibanya di lokasi pengungsian, tim gabungan dari Tagana, BPBD, Babinsa dan Brimob langsung melakukan pendataan, sejalan dengan proses evakuasi ke beberapa titik lokasi lainnya,” ucap Abdul Muhari, Ph.D, selaku Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, dalam siaran persnya.
Abdul menjelaskan, bahwa saat ini Kolom Abu Setinggi 4.000 Meter.
Sementara itu, Pos Pengamatan Gunungapi Ibu mencatat erupsi yang pertama terekam dengan tinggi kolom abu hingga 4.000 meter di atas puncak berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah barat dan barat laut.
“Erupsi ini juga terekam di seismogram, dengan amplitudo maksimum 28 mm dan durasi 9 menit 12 detik,” ujar Abdul.
Suara gemuruh dan dentuman, kata Abdul, juga terdengar hingga Pos Pengamatan Gunungapi, yang disertai kilatan petir dalam kolom erupsi.
Adapun pada erupsi yang kedua pada pukul 20.34 WIT, tinggi kolom abu teramati setinggi 1.000 meter dari puncak kawah berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah timur laut dan timur.
“Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) hingga hari ini masih menetapkan status Gunungapi Ibu dalam level IV atau “Awas”, dengan rekomendasi wilayah radius 4 kilometer harus dikosongkan dari seluruh aktivitas warga,” terangnya.
Selain itu, lanjut Abdul, PVMBG juga menetapkan perluasan sektoral berjarak 7 kilometer ke arah bukaan kawah aktif untuk dikosongkan. Atas rekomendasi tersebut, masyarakat diminta untuk mematuhi apa yang sudah ditetapkan demi keselamatan bersama.
“Masyarakat juga diharapkan tidak panik, namun tetap waspada. Selain itu, kami minta tetap mengikuti perkembangan informasi dari PVMBG, BNPB, BPBD, TNI, Polri dan lintas instansi terkait lainnya,” tutupnya.
Sumber: PusdatinKK BNPB
Editor : Asep Sbc