Gempa Tuban 2024 6,5 Skala Richter: Update Terkini dari BMKG

JAKARTA | republiknews – Gempa Tuban 2024, Getaran dengan magnitudo 6,5 yang mengguncang Tuban, Jawa Timur (Jatim), telah dirasakan di sepanjang pesisir Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan (Kalsel). Mayoritas warga yang berada di pesisir Pantai Pagatan, Kecamatan Kusan Hilir, turut merasakan getaran tersebut.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tanah Bumbu, Sulhadi, mengungkapkan bahwa getaran gempa juga terjadi di sepanjang pesisir laut Kecamatan Angsana dan Kecamatan Satui. Menurutnya, warga merasakan getaran selama 3-5 detik. Meskipun demikian, guncangan tersebut tidak mengakibatkan kerusakan atau korban jiwa bagi warga pesisir Tanah Bumbu.

Kejadian ini menunjukkan pentingnya kewaspadaan dan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi potensi bahaya alam. Meskipun tidak terjadi kerusakan yang signifikan, respons cepat dan koordinasi yang baik dari pihak terkait merupakan langkah penting dalam menjaga keselamatan dan kenyamanan warga.

Ini juga menjadi pengingat bagi semua pihak untuk terus meningkatkan infrastruktur dan sistem peringatan dini guna mengurangi risiko dan dampak dari bencana alam di masa depan.

“Alhamdulillah, sejauh ini tidak ada laporan terkait kerusakan rumah dan korban warga atas kejadian tersebut,” ujar Sulhadi, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tanah Bumbu.

Pasca gempa magnitudo 6,5 di Tuban 2024 yang mengguncang Tuban, Jawa Timur, BPBD Tanah Bumbu terus memantau kondisi di wilayah pesisir. Meskipun getaran gempa terasa di beberapa kecamatan, termasuk Kusan Hilir, Angsana, dan Satui, tidak ada laporan mengenai kerusakan atau korban jiwa.

Namun demikian, BPBD Tanah Bumbu tetap mengimbau seluruh warga pesisir untuk tetap waspada. Sulhadi menekankan pentingnya kesiapsiagaan menghadapi potensi gempa susulan yang dapat berdampak ke wilayah tersebut.

Koordinasi antara BPBD, instansi terkait, dan masyarakat menjadi kunci dalam menjaga keselamatan dan keamanan bersama. Dengan tetap waspada dan siap menghadapi kemungkinan terburuk, diharapkan dampak dari gempa-gempa selanjutnya dapat diminimalisir.

Ini merupakan momentum bagi seluruh pihak untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya mitigasi bencana dan persiapan darurat. Dengan bersama-sama, kita dapat membangun komunitas yang lebih tangguh dan responsif terhadap ancaman alam.
Kepala Stasiun Geofisika BMKG Balikpapan, Rasmid, mengonfirmasi bahwa gempa susulan terjadi di sebagian Pulau Jawa dan terasa hingga ke sejumlah wilayah Kalimantan.

“Pukul 16:52 Wita, Rasmid mengumumkan bahwa gempa bumi baru saja terjadi di darat, berjarak sekitar 130 kilometer ke arah timur laut Tuban, Jawa Timur, dengan kedalaman mencapai 10 kilometer,” demikian hasil pemantauan terakhir.”

Meskipun gempa susulan tersebut tidak sekuat gempa utama, namun tetap menimbulkan kekhawatiran di kalangan masyarakat. BPBD dan BMKG terus memantau perkembangan situasi dan memberikan informasi terkini kepada publik.

Warga diminta untuk tetap tenang namun tetap waspada menghadapi potensi gempa susulan. Kesiapsiagaan dan pemahaman akan prosedur evakuasi menjadi hal yang penting untuk diingat dalam situasi darurat seperti ini.

Koordinasi antara pihak berwenang, peneliti, dan masyarakat menjadi kunci dalam menghadapi potensi bahaya alam. Dengan tetap bersatu dan responsif, kita dapat mengurangi risiko dan dampak yang ditimbulkan oleh gempa-gempa susulan.

Getaran gempa tuban 2024, Jawa Timur, tidak hanya terasa di Pulau Jawa, namun juga hingga ke sejumlah wilayah di Kalimantan. Menurut laporan Kepala Stasiun Geofisika BMKG Balikpapan, getaran gempa dirasakan di Kota Banjarbaru, Kota Banjarmasin, dan Kabupaten Banjar dengan intensitas III-IV MMI.

Dalam beberapa kota di Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur, seperti Kota Sampit dan Kota Balikpapan, getaran gempa tuban 2024 ini juga terasa dengan intensitas yang cukup nyata. Bahkan, pantauan BMKG mencatat bahwa gempa tersebut turut dirasakan hingga ke daerah Blora, Madura, Gresik, Surabaya, dan sejumlah kota lainnya di Jawa Timur.

Di Kota Semarang dan sekitarnya, getaran gempa terasa dengan intensitas II-III MMI, sementara di sejumlah daerah lain seperti Solo, Yogyakarta, dan sekitarnya, intensitas getaran tercatat sebesar I-II MMI. Warga diimbau untuk tetap waspada menghadapi potensi gempa susulan yang mungkin terjadi di sejumlah wilayah.

Pantauan BMKG juga menunjukkan bahwa getaran gempa di sejumlah wilayah Kalimantan Selatan berlangsung lebih dari 10 detik, dengan getaran yang dirasakan secara nyata di dalam rumah dan benda berat terlihat bergoyang. Meskipun tidak ada laporan kerusakan yang signifikan, kehati-hatian tetap menjadi hal yang penting dalam menghadapi situasi ini.

Koordinasi antara BPBD, BMKG, dan masyarakat menjadi kunci dalam menjaga keselamatan bersama. Dengan tetap waspada dan mengikuti arahan yang diberikan oleh pihak berwenang, diharapkan kita dapat mengurangi dampak yang mungkin timbul dari gempa-gempa susulan.