BOGOR I REPUBLIKNEWS.NET– Menyikapi polemik maraknya sampah liar di wilayah Bumi Tegar Beriman, Anggota DPRD Kabupaten Bogor Achmad Fathoni mendukung penuh langkah pemerintah pada Program Kampung Ramah Lingkungan (KRL) dan Bank Sampah.
Dalam era yang semakin sadar akan isu lingkungan, persoalan sampah menjadi salah satu permasalahan yang tak bisa diabaikan. Kabupaten Bogor, khususnya Wilayah Timur, bukanlah pengecualian.
Sampah liar yang menumpuk telah menjadi sorotan utama, dan kini Anggota DPRD Kabupaten Bogor Dapil 2, Achmad Fathoni, berbicara tentang upaya yang diperlukan untuk mengatasi masalah ini.
Mengurai Evaluasi LKPJ DLH Tahun 2022
Salah satu langkah awal yang diambil oleh Achmad Fathoni adalah melihat kembali Evaluasi LKPJ DLH tahun 2022. Dari evaluasi ini, tampak jelas bahwa salah satu persoalan yang belum terselesaikan adalah sampah liar.
Ia menilai bahwa upaya penanganan sampah harus dimulai dari hulu, dan ini melibatkan Pemerintah Desa (Pemdes) dalam meningkatkan anggaran pembinaan program Kampung Ramah Lingkungan (KRL) atau Bank Sampah.
“Pengelolaan sampah adalah tanggung jawab bersama. Saya mewakili kades yang ada, bahwa mengatasi sampah adalah menyelesaikan dari hulu dengan memfasilitasi kepada masyarakat secara umum,” ucapnya dengan tegas, Kamis (19/10/2023).
Mendorong Alokasi Anggaran yang Lebih Besar
Fathoni juga menyoroti pentingnya alokasi anggaran yang memadai untuk menangani persoalan sampah.
Menurutnya, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) harus memberikan alokasi anggaran yang lebih besar untuk meminimalisir penanganan sampah.
Ini mencakup pelatihan, pembinaan, dan dukungan bagi KRL yang saat ini sudah masif didirikan oleh masyarakat.
“Kami mendukung anggaran untuk pelatihan, pembinaan, bagi KRL yang saat ini sudah masif didirikan oleh masyarakat,” ungkap Fathoni.
Ia berharap agar kedepannya anggaran permasalahan sampah lebih diprioritaskan untuk melibatkan masyarakat dalam upaya pengelolaan sampah yang lebih baik.
Peran Pemerintah Daerah dalam Mendukung Program KRL dan Bank Sampah
Tidak hanya itu, Fathoni juga menyoroti peran Pemerintah Daerah (Pemda) dalam mendukung program KRL dan Bank Sampah.
Menurutnya, pemda harus mensuport dan memfasilitasi program KRL dan Bank Sampah secara berkala. Hal ini mencakup pembinaan, pelatihan, dan koordinasi dengan masyarakat.
“Jadi, tugas pemda harus mensuport dan memfasilitasi program KRL dan Bank Sampah, serta pembinaan secara berkala. Saya juga mendorong bagaimana DLH bisa mengusulkan desa mandiri dalam mengelola sampah di wilayahnya,” jelas Fathoni.
Mengelola Sampah Tanpa Keluar dari Wilayah Desa
Salah satu aspek penting dalam mengatasi sampah adalah kemampuan desa untuk mengelola sampah tanpa harus keluar dari wilayahnya.
Fathoni menggarisbawahi bahwa ini adalah titik awal bagi kerja sama antara Pemda dan desa-desa yang sudah mampu mengelola sampahnya dengan baik.
“Disinilah bisa dilakukan MOU terhadap desa yang bisa mengelola sampahnya, nantinya untuk bisa dibangunkan Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST),” paparnya.
Ia juga mengakui bahwa beberapa kepala desa sudah berinisiatif dalam mengelola sampah mandiri, namun mereka mengeluhkan terkendalanya peralatan yang dibutuhkan.
Menjamin Dukungan Peralatan yang Memadai
Fathoni menekankan bahwa DLH harus dapat menjalankan program tersebut, termasuk memberikan dukungan peralatan yang memadai.
Ini akan membantu desa-desa dalam mengelola sampah mandiri tanpa harus keluar dari wilayahnya.
Pemda dapat berperan sebagai fasilitator yang aktif dalam memastikan bahwa desa-desa memiliki semua yang diperlukan untuk mengelola sampah dengan efektif.
Kesimpulan
Mengatasi masalah sampah liar di Wilayah Timur Kabupaten Bogor membutuhkan kolaborasi antara Pemerintah Desa, Dinas Lingkungan Hidup, dan Pemerintah Daerah.
Melalui alokasi anggaran yang lebih besar, pelatihan, pembinaan, dan dukungan peralatan yang memadai, dapat mengubah Wilayah Timur Kabupaten Bogor menjadi lingkungan yang lebih bersih dan ramah lingkungan.
“Inisiatif ini, adalah langkah awal yang penting dalam mendorong perubahan positif ini. Semoga upaya-upaya ini dapat berbuah hasil yang signifikan dalam mengatasi persoalan sampah liar dan memperkuat kesadaran lingkungan di wilayah ini,” tukasnya.
Editor : Asep S Bc