JAWABARAT | REPUBLIKNEWS.NET – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Barat (Jabar) Daerah Pemilihan (Dapil) 6 Kabupaten Bogor, turut prihatin terkait persoalan di wilayah Bumi Tegar Beriman yang masuk 5 besar penyebaran HIV AIDS. Data tersebut merujuk pada Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat.
“Saya turut prihatin atas persoalan ini. Terhadap pemerlu pelayanan kesejahteraan sosial (PPKS) setiap tahunnya naik, dan akan segera ajukan dan disampaikan kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat terkait masalah kurangnya Panti Rehabilitasi,” kata Ir. Prasetyawati, saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsAppnya, Selasa (28/2/2023).
Prasetyawati menegaskan, bahwasanya panti rehabilitasi yang terletak di Sukabumi dan Cirebon menampung seluruh Kota/Kabupaten di seluruh Jawa Barat. Namun semua itu tidak sepenuhnya maksimal jika dikaitkan dengan jumlah penderita yang ada.
“Maka daari itu, kedepan akan segera direncanakan pembangunannya di Wikayah Kabupaten Bogor. Saya akan sampaikan kepada Pemprov Jabar terkait masalah kurangnya panti rehabilitasi ini,” ucaonya.
Menurutnya, persoalan panti rehabilitasi yang belum dianggarkan, disebabkan keterbatasan anggaran dan banyak juga pos-pos pembangunan yang urgent. Selain itu, selama Dua tahun ini karena masa Pandemi Covid-19 yang mempengaruhi pembangunan fasilitas yang dibutuhkan.
“Diharapkan dalam tahun depan sudah mulai direncanakan. Kemudian selanjutnya dibangun, saya sebagai anggota DPRD Provinsi juga akan mengawal pengadaan panti rehabilitasi tersebut,” tukasnya.
Lanjut dia, saat dijelaskan bahwa Panti rehabilitasi tersebut bukan hanya untuk PPKS saja dan tetapi untuk HIV/AIDS, dikarenakan membaca ditahun 2022 terdapat 5 Kota/Kabupaten di Provinsi Jawa Barat yang masuk kategori tertinggi untuk HIV/AIDS.
“Serem banget ya ini, saya baru tahu dan saya akan pelajari nanti karena ini menyangkut perempuan,”ujarnya.
Lalu ia pun prihatin dan tertarik untuk menangani dan mencegah permasalahan kurangnya Panti Rehabilitasi untuk seluruh PPKS dan menyelamatkan generasi berikutnya terhadap penyakit HIV/AIDS.
“Oke saya tertarik dengan permasalahan HIV/AIDS ini karena ini menyelamatkan generasi kita, nanti akan saya akan pelajari dulu permasalahannya,”ucapnya
Dia mengaku, akan mendorong untuk penambahan Panti Rehabilitasi tersebut. Karena menurutnya, para PPKS yang terjaring razia bisa diberikan keterampilan untuk mata pencaharian baru.
“Saya akan dorong terus, karena nanti program alih profesi berupa keterampilan-keterampilan yang bisa diberikan kepada masyarakat menjadi peluang mata pencaharian baru,” tutupnya.
Seperti diketahui, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bogor membenarkan data tersebut bahwasanya wilayah Bumi Tegar Beriman masuk di 5 besar kategori tertinggi HIV /AIDS, dan tidak pernah diajukan adanya solusi pembangunan panti rehabilitasi oleh Dinas Sosial setempat. Audiensi Komisi IV dengan LSM Penjara pada tanggal 24 Febuari lalu, bahwasanya Terkuak Dinkes sebut Bogor masuk di 5 kategori tertinggi HIV/AIDS dan tidak pernah diajukan Pembangunan Panti Rehabilitasi oleh Dinsos.
Terkuaknya permasalahan Kabupaten Bogor termasuk di 5 kategori HIV/AIDS dan tidak pernah diajukannya Panti Rehabilitasi tersebut, disebabkan pernyataan Dinkes dan Dinsos pada Audiensi antara Dewan DPRD komisi IV Kabupaten Bogor dengan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Pemantau Kinerja Aparatur Negara (Penjara).(rn/bck)