DMC Dompet Dhuafa Gelar Lokakarya, Upaya Penguatan Sistem Informasi dan Protokol Kebencanaan

BOGOR I REPUBLIKNEWS.NET– Disaster Management Center (DMC) Dompet Dhuafa kembali menggelar lokakarya bertajuk Simpul Kolaborasi Jaringan (SKJ).

Acara tersebut berlangsung selama dua hari, yakni 20 Desember hingga 22 Desember 2024 bertempat di Chentini, Gunung Bunder, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Acara ini, menjadi momentum penting untuk memaksimalkan potensi jaringan Dompet Dhuafa dalam upaya penanggulangan bencana, baik di tingkat nasional maupun internasional.  

Kegiatan ini dihadiri oleh pimpinan cabang Dompet Dhuafa dari seluruh dunia, termasuk empat pimpinan cabang dari luar negeri. 

Selain itu, turut hadir mitra pengelola zakat (MPZ) Dompet Dhuafa se-Indonesia, relawan DMC, dan Dompet Dhuafa Volunteer, juga para Jurnalis.

“Acara ini adalah Simpul Kolaborasi Jaringan untuk memaksimalkan potensi sinergi, khususnya dalam jaringan Dompet Dhuafa,” ujar Shofa Qudus, Kepala DMC Dompet Dhuafa, Jumat (20/12/2014).

“Kita juga melibatkan pimpinan cabang internasional dan nasional, MPZ, serta relawan kebencanaan untuk bersama-sama memperkuat penanganan bencana,” imbuhnya.

Simpul Kolaboraksi Aksi Rangkaian Kegiatan dan Fokus Utama

Lokakarya ini menjadi bagian dari rangkaian kegiatan Rakornas dan Rakernas Dompet Dhuafa 2024 yang telah dimulai sejak awal pekan di Zona Madina. 

Setelah serah terima dari Rakornas dan Rakernas, pelatihan kebencanaan yang menjadi inti dari SKJ dilaksanakan di Chentini.  

Rangkaian kegiatan ini mencakup empat komponen utama: pra-bencana, bencana, pasca-bencana, dan mitigasi. 

“Tujuannya adalah untuk merefresh pengetahuan jaringan Dompet Dhuafa dalam manajemen kebencanaan serta meningkatkan kualitas respons di lapangan,” jelas Shofa.

Shofa juga menekankan pentingnya fakta integritas yang ditandatangani oleh cabang-cabang Dompet Dhuafa sebagai kesepahaman dalam penanganan kebencanaan versi Dompet Dhuafa.  

“Kami memastikan setiap cabang memahami dan menerapkan prinsip yang sama dalam penanggulangan bencana,” katanya.

“Hal ini juga untuk meminimalisir waktu dan menyelaraskan upaya kami dalam menghadapi situasi darurat,” tambahnya.  

Melalui SKJ, Dompet Dhuafa berupaya memperkuat jejaring global sekaligus menyegarkan pengetahuan seluruh elemen organisasi dalam manajemen kebencanaan. 

Kolaborasi antara cabang nasional dan internasional, relawan, serta mitra diharapkan dapat menciptakan respons yang lebih tanggap dan terkoordinasi dalam menghadapi bencana.  

“Ini adalah langkah strategis untuk memastikan Dompet Dhuafa tetap berada di garis depan dalam penanggulangan bencana,” ujarnya.

“Dengan sinergi dan inovasi, kami ingin memberikan dampak positif yang lebih besar bagi masyarakat terdampak,” tutupnya. 

Untuk diketahui, acara SKJ ini menjadi bukti komitmen Dompet Dhuafa dalam membangun ekosistem penanggulangan bencana yang kuat, baik di tingkat lokal maupun global.

Sebagai informasi, Loka karya ini juga dirancang untuk mengintegrasikan berbagai agenda, termasuk:  

1. Kelas Mitigasi Bencana: Membahas langkah-langkah pencegahan risiko bencana, khususnya terkait isu megathrust yang tengah menjadi perhatian. 

2. Kelas Pendidikan Iklim: Menyediakan materi tentang penanganan perubahan iklim, seperti mengatasi dampak abrasi di kawasan pesisir.  

3. Penguatan Desa Tangguh Bencana: Pemberdayaan masyarakat melalui program Kawasan Tanggap Tangguh Bencana (KTTB) yang telah berjalan di daerah seperti Lebak Selatan, Gunung Kidul, Pacitan, dan pesisir pantai selatan Jawa.  

Editor : Asep Bucek

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *