BOGOR REPUBLIKNEWS.NET- Merespon keluhan masyarakat atas sisa tumpukkan tanah galian yang berasal dari pengerjaan Drainase atau saluran air di Jalan Pahlawan Kecamatan Citeureup. Anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Bogor, Teguh Widodo meminta agar pihak PUPR menegur kontraktor tersebut.
Anggota DPRD Kabupaten Bogor Komisi IV dari fraksi PKS Teguh Widodo saat dikonfirmasi perihal keluhan dari masyarakat sekitar atas sisa tanah dari pengerjaan Rekontruksi Drainase gorong-gorong pada jalan Citeureup Babakan Madang Kecamatan Citeureup.
“Terimakasih informasinya. Insya Allah saya langsung sampaikan ke PUPR, agar menegur pihak kontraktornya,”Ucapnya saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp, Jumat (24/11/2023).
Politisi asal PKS ini menegaskan, bahwa ia juga telah mengkonfirmasikan hal ini terhadap pihak Monitoring UPT PUPR Cileungsi, untuk wilayah Citeureup agar dapat merapihkan kembali sisa material tanah dari proyek drainase tersebut.
“Saya juga sudah komunikadikan hal ini ke pihak UPT nya,” jelasnya.
Sementara itu, pihak UPT PUPR Wilayah Cileungsi selaku Monitoring untuk wilayah Kecamatan Citeureup, Aep Wowo saat dikonfirmasi terhadap keluhan dari masyarakat sekitar atas pengerjaan Drainase di Jalan Pahlawan yang dinilai menganggu lalu lintas akibat tumpukan material tanah galian dari proyek tersebut, untuk dapat dirapihkan kembalim
“Oh siap pak, nanti saya sampaikan ke pihak pengawas sama pelaksannya. Barusan juga saya dapet berita ini dari dewan,” kata Aep.
Aep memaparkan, bahwa Komisi IV DPRD Kabupaten Bogor, memang sudah menghubunginya perihal masalah ini. Dan dari pihak pengawas pengerjaan tersebut, sudah ia sampaikan untuk segera dilakukan pembenahan agar tidak menganggu lalu lintas dan aktivitas warga.
“Menurut konfirmasi dari pihak pengawasnya bahwa bekas galiannya di buang terus cuma agak lambat katanya. Kemudian dari pengawas menekankan ke pelaksana dan mandor yang kerja, kalau tidak ada truk angkut bekas galian tidak boleh gali dulu, katanya gituh kang,” ujarnya.
Selain itu, memang diakuinya armada truk untuk mengangkut sisa galian tanah tersebut, sedang tidak ada kendaraannya. Dan saat dikonfirmasi bahwa jika tidak ada angkutan untuk mengangkut tumpukkan tanah tersebut, akan dibiarkan begitu sampai ada kendaraan datang.
“Gak tetep di angkut kang, dan saya juga sdah nyuruh dibuang terus tanahnya. Kita juga sudah sampaikan, bahwa harus dibuang sampai habis, jangan sampai numpuk lama,” katanya.
Kemudian dari pihak konsultan pengawasnya, lanjut Aep, diakuinya sudah dikonfirmasi perihal ini, akan tetapi dari pihak pelaksana pengerjaan proyek drainase tersebut, hingga kini belum memberikan jawaban kepada pihak UPT Cileungsi.
“Kita tunggu pihak pelaksananya, karena belum saat ini ada jawaban,” tutupnya.
Writer : Ran
Editot : Asep S Bucek