BOGOR I REPUBLIKNEWS.NET- Gubernur Jawa Barat terpilih, Dedi Mulyadi, baru-baru ini mengunjungi Kota Bogor. Dedi melakukan kunjungan kerja ke kantor Karesidenan wilayah Bogor yang terletak di Jalan Ir H Juanda.
Kedatangan Dedi untuk memantau kondisi gedung yang akan dijadikan kantor gubernur wilayah Bogor, Kota Bogor, Sukabumi, Cianjur, dan Depok.
Saat memasuki kawasan Karesidenan, Dedi langsung berbincang dengan petugas yang berjaga.
Petugas menjelaskan bahwa gedung ini adalah kantor cagar budaya yang dikelola UPTD Kebudayaan Dinas Provinsi Jawa Barat.
Menyimak penjelasan tersebut, Dedi pun langsung menilai kondisi gedung yang sedang dipersiapkan untuk keperluan administrasi pemerintahan.
Kunjungan Dedi Mulyadi tidak hanya terbatas di dalam gedung Karesidenan. Gubernur Jawa Barat terpilih itu juga meluangkan waktu untuk melihat sekitar kawasan Karesidenan.
Di samping gedung tersebut, Dedi menemukan pedagang Soto khas Bogor yang tengah berjualan menggunakan gerobak keliling.
Dedi Mulyadi, yang tertarik dengan keberadaan pedagang tersebut, mendekati penjual Soto dan berbicara.
“Soto kadieu jeung rodana, arek dibeuli moal?” ujar Dedi Mulyadi dalam bahasa Sunda.
Dedi mengajak pedagang Soto untuk membawa dagangannya ke dalam kantor Karesidenan. Keakraban Dedi dengan pedagang tersebut menunjukkan sisi humanis seorang pemimpin.
Pedagang Soto tersebut bernama Mursyid. Dedi Mulyadi pun bertanya mengenai identitasnya, “Ieu teh bapak saha?” ujar Dedi.
Mursyid dengan santun menjawab bahwa namanya adalah Mursyid. Sambil mengelap gerobaknya, Mursyid tampak sedikit malu namun tetap ramah menghadapi pertanyaan Dedi Mulyadi.
Selanjutnya, KDM mengajak Mursyid berbincang mengenai usaha dagangannya. Gubernur Jawa Barat itu penasaran tentang pendapatan yang diperoleh Mursyid setiap harinya.
Mursyid, dengan sedikit rasa malu, menjawab bahwa penghasilannya tidaklah banyak. “Saeutik pak,” jawab Mursyid, menunjukkan betapa rendah hatinya pedagang Soto tersebut.
Dedi Mulyadi yang mendengar jawaban tersebut tidak hanya diam. Ia terlihat memberikan perhatian lebih dengan cara memijat bahu Mursyid.
Ini menunjukkan sisi empati Dedi terhadap pengusaha kecil yang berjuang untuk hidup. Tindakan kecil tersebut pun memberi kesan positif dalam interaksi Dedi dengan masyarakat.
Dalam kunjungannya tersebut, Dedi menunjukkan perhatian yang besar terhadap para pedagang kecil. Dedi menganggap bahwa pedagang seperti Mursyid memerlukan perhatian lebih dari pemerintah.
Selain itu, kunjungan ini juga menggambarkan sikap kepemimpinan yang tidak hanya mementingkan urusan pemerintahan, tetapi juga peduli terhadap nasib masyarakat kecil.
Kunjungan ini menjadi momentum bagi Dedi Mulyadi untuk lebih dekat dengan warga. Ia tidak hanya melakukan kunjungan formal, tetapi juga mengapresiasi para pelaku ekonomi kecil.
Dedi berharap kedekatannya dengan masyarakat dapat membawa perubahan yang lebih baik bagi Kota Bogor dan sekitarnya.*