Brebes Siap Pasok Bawang Merah Jelang Ramadhan Hingga Hari Raya Idhul Fitri

BREBES I REPUBLIKNEWS.NET-Pemerintah Kabupaten Brebes memberikan dukungan penuh untuk stabilitas pasokan dan harga bawang merah nasional dengan kesiapan produksi lebih dari 15.000 ton bawang merah di bulan Maret  2023. Ketersedian produksi tersebut untuk pemenuhan kebutuhan menjelang hari besar keagamaan nasional bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri.

“Luas panen dan produksi bawang merah Kabupaten Brebes menduduki urutan pertama di tingkat Provinsi Jawa Tengah maupun nasional. Di tahun 2022, luas panennya mencapai 32.573 ha dengan perkiraan produksi sebesar 384.448 ton menjadikan Kabupaten Brebes sebagai sentra nomor satu terbesar di Indonesia,” jelas Pj Bupati Brebes, Urip, saat menerima kunjungan Menteri Pertanian RI Menteri Pertanian Republik Indonesia (Mentan RI) Syahrul Yasin Limpo, di Persawahan Desa Krasak, Kecakatan Brebes, Minggu (5/3/2023). 

Urip menegaskan, mulai saat ini hingga Ramadhan dan Idul Fitri mendatang Brebes siap menyuplai bawang merah ke Ibukota Jakarta sebanyak 25 sampai 27 ton per hari. Dengan demikian, kestabilan harga pun dapat kita kendalikan. Disamping itu, Kabupaten Brebes berencana mengadakan festival bawang merah nasional sebagai sarana edukasi bagi masyarakat bahwa bawang merah merupakan potensi unggulan Kabupaten Brebes dan sebagai sentra nasional bawang merah terbesar di indonesia.

Baca Juga :  Kades Hingga Perangkat Desa di Kabupaten Bogor Segera Gajian 

“Seiring dengan semakin intensifnya budidaya pertanian maka diperlukan efisiensi usaha pertanian yang berpengaruh pada biaya produksi, mengingat faktor inflasi pada skala ekonomi makro yang mengakibatkan beberapa sarana input budidaya pertanian menjadi turut naik (pupuk, pestisida, bbm, upah tenaga kerja),” ucapnya.

Selain itu, peran dari pemerintah yang bisa dilakukan untuk mengantisipasi naiknya biaya produksi budidaya pertanian pada sisi on farm adalah dengan melakukan peningkatan infrastruktur pertanian, antara lain pembangunan jalan usaha tani, irigasi air tanah dangkal. 

“Kami juga melaporkan kalau  pembangunan/rehabilitasi jalan usaha tani, tentunya bermanfaat untuk memudahkan mobilitas alat mesin pertanian, pengangkutan sarana produksi pertanian dan hasil produksi pertanian dari dan ke lahan pertanian,” paparnya.

Baca Juga :  Plt Bupati Bogor Lantik Pengurus Forum RT RW

Menurutnya, sebelum adanya pembangunan/rehabilitasi jalan usaha tani, kondisi jalan yang rusak menyebabkan kesulitan mobiltas alat mesin pertanian, pengangkutan sarana produksi pertanian dan hasil produksi, hal tersebut berkontribusi pada tingginya biaya produksi. Sehingga adanya kegiatan pembangunan/rehabilitasi jalan usaha tani sangat membantu petani dalam hal efisiensi biaya produksi. 

“Sesuai dengan usulan oleh kelompok tani di kabupaten brebes, kami mengajukan program/kegiatan pembangunan jalan usaha tani dan irigasi air tanah dangkal dengan total nilai rp 4,1 milyard, dengan jumlah usulan kegiatan jut sebanyak 36 titik dan irigasi air tanah dangkal sebanyak 5 titik, tersebar pada kecamatan-kecamatan sentra bawang merah,” ujarnya.

Dalam jesempatan sama, Menteri Pertanian, Syahrul mengaku mendukung penuh Wagub Jateng yang mengajak petani tidak mudah tergoda untuk menjual lahan. Ia justru mengusulkan agar Wakil Gubernur mendapat penugasan khusus, dalam menangani persoalan alih fungsi lahan yang masif terjadi.

Baca Juga :  Komisi 3 Fasilitasi Penanganan Banjir Perumahan di Bogor Timur

“Saya terima kasih Pak Wagub menyampaikan alih fungsi lahan. Orang banyak mengabaikan ini. Oleh karena itu, Pak Wagub sudah menyampaikan itu, udah luar biasa. Bahkan tadi langsung di pikiran saya, Pak Sekjen kita buat penugasan khusus dengan Keppres, nanti kita usulkan, untuk Wagub menangani hal-hal seperti itu. Itu di bawahnya ada kejaksaan, ada polisi,” kata Syahrul,” tukasnya.(Asp)

Sumber : Humas Pemda Brebes