BPTJ Rencanakan Perpanjangan Skybridge Bojonggede Menuju Jakarta

JAKARTA | REPUBLIKNEWS – Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) memimpin langkah menuju transformasi perjalanan dengan rencana penambahan lintasan Skybridge Bojonggede yang akan mempersingkat waktu perjalanan menuju Jakarta. Rencana ambisius ini, dijadwalkan akan direalisasikan tahun depan, membawa harapan baru bagi efisiensi mobilitas di wilayah tersebut.

Dalam upaya terus meningkatkan kualitas layanan transportasi, Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) telah merencanakan langkah signifikan dengan penambahan lintasan Skybridge Bojonggede menuju peron Jakarta. Rencana ini diumumkan sebagai bagian dari transformasi perjalanan di wilayah tersebut.

Pada saat ini, penumpang yang hendak ke arah Jakarta dari Stasiun Bojonggede harus melewati underpass dengan jarak yang cukup jauh dari hall entrance skybridge. Perpindahan ini tidak hanya memakan waktu, tetapi juga menciptakan kendala mobilitas yang perlu segera diatasi.

Zamrides, Direktur Prasarana BPTJ, menjelaskan tahapan persiapan yang telah dimulai. “Kami tengah menyusun detailed engineering design (DED) dan melakukan pembebasan lahan dari warga yang terdampak. Proses ini menjadi langkah awal sebelum perpanjangan Skybridge Bojonggede menjadi kenyataan,” ujarnya.

Baca Juga :  Mudik Lebaran 2023 dengan Mobil Listrik, PLN Siapkan 616 SPKLU

Langkah-langkah awal ini diambil mengingat pentingnya meminimalisir hambatan-hambatan teknis dan administratif. Pembebasan lahan seluas kurang lebih 300 meter persegi akan menjadi bagian integral dari rencana tersebut, dengan BPTJ bekerja sama dengan pihak terkait untuk memastikan kelancaran pelaksanaan.

Agus Ridho, Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Bogor, menegaskan dukungan pemerintah daerah terhadap inisiatif ini. “Pemkab Bogor siap mendukung upaya pemerintah pusat dari sisi kesediaan lahan. Kami menunggu perhitungan pasti dari BPTJ Kementerian Perhubungan terkait kebutuhan lahan yang perlu dibebaskan melalui DED yang akan disusun pada tahun ini,” katanya.

Selain perpanjangan lintasan, pembenahan lain yang akan dilakukan adalah penutupan area terputus antara Stasiun Bojonggede dengan Skybridge, yang akan dilengkapi dengan kanopi oleh PT. KCI. Broer Rizal, Direktur Komersial dan Operasi PT. KCI, menyampaikan, “Kami akan segera mempercepat pembangunan kanopi ini, jika tidak ada kendala diharapkan Semester I dapat segera terealisasi.”

Baca Juga :  Yamaha MX King f180: Motor Bebek Sport Keren

Skybridge Bojonggede, yang diresmikan pada 9 Desember 2023, menjadi ikon integrasi transportasi di wilayah tersebut. Dengan panjang 243 meter, Skybridge ini telah memberikan kontribusi signifikan dalam memperlancar mobilitas penumpang commuter line. Namun, adanya kebutuhan untuk memperpendek waktu perjalanan ke arah Jakarta menjadi dasar dari rencana perpanjangan ini.

Berbeda dengan skybridge di Jakarta yang memiliki jarak tempuh yang cukup jauh, Skybridge Bojonggede diciptakan dengan jarak yang lebih singkat, menciptakan kenyamanan bagi penumpang. Beberapa skybridge di Jakarta, seperti Tanah Abang (386,4 meter), Skybridge Velodrome (500 meter), Lebak Bulus (307,5 meter), dan Skybridge Velbak (450 meter), memberikan perspektif tentang panjang lintasan yang berbeda.

Transformasi ini mencerminkan visi BPTJ untuk terus memperbaiki layanan transportasi umum dan menciptakan sistem yang lebih efisien. Skybridge Bojonggede bukan hanya sebuah struktur fisik, tetapi juga simbol perjalanan menuju mobilitas yang lebih baik. Melalui inisiatif ini, BPTJ berupaya untuk mengatasi hambatan-hambatan perjalanan dan memberikan pengalaman perjalanan yang lebih baik kepada warga Jabodetabek.

Baca Juga :  Sedan Listrik Baru Toyota, bZ3, Menerima Lebih Dari 5.000 Pesanan pada Hari Pertama di China

Pada akhirnya, penambahan lintasan Skybridge Bojonggede adalah bagian dari agenda transformasi transportasi yang lebih luas, yang diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi kehidupan sehari-hari masyarakat. Proses transformasi ini akan terus menjadi fokus dalam menyediakan layanan transportasi yang efisien, terjangkau, dan ramah lingkungan.