BNPB: Banjir Rusak Enam Jembatan di Kabupaten Batang 

JATENG I REPUBLIKNEWS.NET-Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat enam fasilitas penghubung seperti Jembatan di wilayah Kabupaten Batang, terputus akibat banjir. Data mutakhir pada Selasa malam (21/1), pukul 22.49 WIB, kaji cepat 

Seperti diketahui, dari data BPBD Provinsi Jawa Tengah, banjir yang terjadi setelah hujan lebat dan berlangsung cukup lama mengguyur wilayah selatan Kabupaten Batang. Peristiwa ini berlangsung pada Senin (20/1) lalu, pukul 17.00 WIB. 

“Ada enam jembatan yang rusak aoibat brncana banjir,”  ucap Kepala Pusat Data dan Informasi Komunikasi Kebencanaan (PusdatinKK) BNPB, Abdul Muhari, Ph.D, dalam keterangan persnya nomor 046/PersPusdatinKK/BNPB/Dis.02.01/I/2025.

“Tidak hanya jembatan, tetapi lima rumah warga juga rusak berat. Tidak ada korban jiwa akibat banjir yang menerjang 10 wilayah administrasi setingkat desa atau kelurahan ini,” imbuhnya.

Menurut Abdul, pascabanjir Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Batang bersama unsur terkait di Provindi Jawa Tengah, akan melakukan perbaikan jembatan

Namun demikian, sebanyak dua warga mengalami luka-luka dan sudah dirujuk ke RSUD Limpung. Sedangkan dua warga yang dikabarkan hanyut berhasil dievakuasi. Dua warga hanyut telah mendapatkan perawatan medis.

“Ketika banjir terjadi, sebanyak 130 KK atau 500 warga mengungsi, sedangkan lebih dari 7.000 warga terdampak banjir tersebut. BPBD setempat masih melakukan pendataan untuk warga mengungsi,” jelasnya.

Selain itu, sebaran warga terdampak berada pada 10 desa atau kelurahan di 10 kecamatan. Kecamatan terdampak yaitu Kecamatan Bawang, Reban, Subah, Tersono, Warungasem, Gringsing, Bandar, Blado, Batang dan Wonotunggal

“Data kerugian hingga Selasa (21/1) malam, di samping jembatan dan rumah, BNPB mencatat fasilitas terdampak berupa rumah 7 unit, obyek wisata 1, pembangkit listrik tenaga hidro 1 dan ruas jalan 1,” katanya. 

Sementara itu, sejumlah wilayah di Provinsi Jawa Tengah dilanda bencana hidrometeorologi pada minggu keempat Januari 2025, seperti banjir dan longsor. Beberapa kabupaten dan kota terdampak, antara lain Pekalongan, Kendal, Brebes, Grobogan, Pemalang, Demak, Sragen, Tegal dan Kota Surakarta.

“Untuk potensi cuaca cuaca esktrem berupa hujan, baik dengan intensitas sedang hingga lebat terjadi di wilayah Jawa Tengah masih berpotensi hingga dua hari ke depan (23-24/1),” paparnya.

Menyikapi potensi cuaca ekstrem dan bencana di wilayah, BNPB mengimbau Pemerintah Daerah (Pemda) dan masyarakat, untuk selalu waspada dan siap siaga untuk mencegah, memitigasi maupun merespons potensi dampak bencana. 

“Upaya kolaboratif dapat diinisiasi para warga bersama unsur pemerintah daerah, seperti pembersihan drainase. Kemudian pengecekan tanggul hingga pengaktifan rencana kesiapsiagaan keluarga,” ujarnya. 

BNPB juga memantau situasi penanganan dan melakukan koordinasi dengan BPBD di wilayah Jawa Tengah. Kepala BNPB Letjen TNI Dr. Suharyanto diagendakan bertolak menuju ke Jawa Tengah pada hari ini, Rabu (22/1). 

“Hal tersebut untuk memastikan penanganan bencana hidrometeorologi berjalan optimal,” tutupnya.

Sumber : PusdatinKK BNPB

Editor    : Asep Sbc 

data-ad-format="auto" data-full-width-responsive="true">

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

data-ad-format="auto" data-full-width-responsive="true">