BOGOR I REPUBLIKNEWS.NET-Polemik pertambangan dan mobilitas pertambangan di wilayah Kecamatan Rumpin dan Parung Panjang, banyak menuai sorotan dari berbagai kalangan. Salahsatunya Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Se-Bogor Raya, yang meminta agar Pemerintah Daerah (Pemda) setempat menyetop aktivitas tersebut.
“Dengan banyaknya korban jiwa akibat aktivitas pertambangan itu, kami mengecam aktivitas tambang tersebut, dan mendesak agar ditutup saja,” ucap Achmad Shobari selaku kordinator BEM Se-Bogor, Sabtu (25/11/2023).
Achmad Shobari menegaslan, polemik mobilitas pertambangan di Kecamatan Parung Panjang dan Kecamatan Rumpin merupakan polemik yang sudah lama. Namun hingga kini tak kunjung diperhatikan serius oleh Pemerintah Provinsi.
“Polemik jalur pertambangan rumpin itu kasus yang lama. Saya sering melewati jalur itu, kampung saya di Kecamatan Rumpin, jadi saya merasakan langsung kondisi jalur umum dan jalur pertambangan disana seperti apa kondisinya,” keluhnya.
Seharusnya, kata Dia, Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang bertanggung jawab perihal aktivitas pertambangan tersebut, Karena jalur itu merupakan jalur provinsi. Namun yang ia lihat pemerintah provinsi selalu menutup mata.
“Kami melihat pertambangan di kecamatan Parung Panjang dan Rumpin yang sangat berbahaya bagi masyarakat sekitar, dengan jalan yang rusak dan berlubang”, ujarnya.
Ia juga menyayangkan nakalnya para pihak pertambangan yang tidak tertib aturan, dengan masih banyaknya mobilitas truk pertambangan di luar jam yang sudah ditetapkan dalam Peraturan Bupati (Perbup) Bogor.
“Saya juga sering meilhat masih banyak truk tambang yang berorasi di luar aturan yang ada. Seperti kita ketahui Bupati (Perbup) Bogor 160/2023, kendaraan angkutan barang khusus tambang boleh melintas dan beroperasi pukul 22.00 WIB-05.00 WIB,” katanya.
Dengan hal itu, ia mendesak agar ada tindakan tegar bagi para pertambangan yang masih melanggar aturan. Ia juga mengecam para pengusaha tambang yang masih suka melanggar aturan untuk di cabut izinnya dan dihentikan, karena sudah menelan banyak korban jiwa.
“Pertambangan itu sangat membahayakan masyarakat, apalagi sudah banyak korban jiwa. Intinya pertambangan itu bukanya mensejahtrakan masayarakat, tapi malah membahaya buat masayarakat dan sudah seharusnya pertambangan itu dihentikan,” tukasnya.
Writer : Setiawan
Editor : Asep Bucek