Bantai Yaman 4-1, Timnas U-17 Indonesia Lolos ke Piala Dunia

Republik BolaTimnas U-17 Indonesia sukses bantai Yaman dengan skor meyakinkan 4-1 pada laga kedua Grup C.

Pertandingan ini digelar di Prince Abdullah Al-Faisal Stadium, Jeddah, pada Senin 7 April 2025 malam waktu setempat.

Zahaby Gholy membuka keunggulan Timnas U-17 Indonesia lewat gol yang dicetaknya pada menit ke-15 babak pertama pertandingan.

Fadly Alberto kemudian menambah keunggulan menjadi 2-0 usai mencetak gol memanfaatkan situasi bola mati di menit ke-24.

Yaman sempat memperkecil ketertinggalan menjadi 2-1 lewat gol penalti dari Mohammed Wahib Al-Garash pada menit ke-52.

Evandra Florasta menjadi bintang kemenangan dengan mencetak dua gol penting dalam waktu singkat menjelang laga usai.

Dengan hasil tersebut, Timnas U-17 Indonesia dipastikan lolos ke Piala Dunia U-17 2025 meskipun masih menyisakan satu laga.

Tiket lolos diraih berkat dua kemenangan awal fase grup yang memastikan posisi dua besar tetap aman.

Laga dimulai dengan tempo cepat, di mana Indonesia tampil dominan sejak peluit babak pertama dibunyikan oleh wasit.

Nova Arianto menurunkan susunan pemain terbaiknya dengan menempatkan Panji dan Baker sebagai bek utama.

Di lini tengah, Mierza Fijatullah menjadi pengatur serangan dibantu Daniel Alfrido dan Rafi Rasyiq.

Mierza sebenarnya mencetak gol cepat pada menit ke-9 setelah memanfaatkan umpan silang dari Daniel Alfrido.

Namun, wasit menganulir gol tersebut karena Mierza terjebak dalam posisi offside saat menerima bola.

Meski begitu, tekanan terus diberikan oleh Garuda Asia tanpa membiarkan Yaman membangun serangan berbahaya.

Akhirnya kebuntuan pecah di menit ke-15 lewat gol Zahaby Gholy yang memanfaatkan kesalahan bek lawan.

Ahmed Abdo Aljledy gagal menyundul bola dengan baik, membuat bola jatuh ke kaki Gholy tanpa pengawalan.

Gholy langsung melakukan kontrol bola dan menendang keras ke gawang, bola sempat membentur mistar lalu masuk.

Gol ini membangkitkan semangat juang pemain muda Indonesia untuk menambah gol lebih banyak ke gawang Yaman.

Gol kedua hadir di menit ke-24 melalui sundulan Fadly Alberto setelah menerima umpan dari Gholy.

Skor 2-0 bertahan hingga jeda babak pertama setelah Yaman gagal membongkar pertahanan Indonesia.

Yaman mulai berani menyerang setelah turun minum, mereka meningkatkan tekanan sejak awal babak kedua.

Menit ke-51, Panji terlibat pelanggaran kontroversial yang oleh wasit dianggap terjadi di dalam kotak penalti.

Tanpa kehadiran VAR, wasit menunjuk titik putih meski tayangan ulang menunjukkan kontak terjadi di luar area penalti.

Mohammed Wahib Al-Garash maju sebagai algojo dan sukses memperdaya Dafa di bawah mistar gawang Indonesia.

Skor berubah menjadi 2-1 dan Yaman mulai bermain lebih agresif demi mengejar ketertinggalan.

Indonesia sempat tertekan selama hampir 20 menit setelah gol penalti tersebut, tetapi pertahanan tetap solid.

Mathew Baker tampil disiplin memotong bola dan menyapu peluang yang masuk ke area berbahaya.

Menit ke-70, Indonesia berbalik menyerang dan menciptakan peluang melalui aksi individu Rafi Rasyiq.

Namun, pelanggaran keras terhadap Rafi oleh Al-Garash tak diganjar kartu oleh wasit asal Tajikistan.

Tendangan bebas yang dieksekusi Daniel Alfrido sayangnya masih melambung di atas mistar gawang Yaman.

Nova Arianto melakukan rotasi pemain di menit ke-80 dengan memasukkan Josh Holong menggantikan Mierza.

Strategi ini terbukti efektif karena Holong langsung memberi dampak dari sisi sayap kiri Indonesia.

Menjelang akhir pertandingan, tepatnya di menit ke-85, pelanggaran terhadap Rafi kembali terjadi.

Kali ini dilakukan di dalam kotak penalti dan wasit tak ragu memberikan hadiah penalti kepada Indonesia.

Evandra Florasta maju sebagai eksekutor dan menjalankan tugasnya dengan sempurna ke sisi kanan gawang.

Gol ini menjadikan Indonesia unggul 3-1 di menit ke-86 dan moral Yaman langsung turun drastis.

Tiga menit berselang, Evandra kembali mencetak gol usai menerima umpan silang dari Josh Holong.

Tendangan pertamanya ditepis kiper, namun bola rebound berhasil dimasukkan oleh Evandra dengan kaki kiri.

Skor berubah menjadi 4-1 dan Indonesia semakin percaya diri menghadapi detik-detik akhir pertandingan.

Tambahan waktu empat menit tak dimanfaatkan oleh kedua tim untuk menambah gol lebih lanjut.

Peluit akhir berbunyi dan Garuda Asia merayakan kemenangan usai bantai yaman 4-1 yang memastikan langkah ke Piala Dunia U-17.

Performa gemilang ini mencerminkan kemajuan pesat sepak bola usia muda di bawah kepemimpinan pelatih lokal dengan kemampuan anak asuhnya Bantai Yaman 4-1.

Nova Arianto menyebut kemenangan ini sebagai hasil kerja keras tim dan kedisiplinan pemain selama pemusatan latihan.

Ia juga mengapresiasi dukungan seluruh pihak yang mendukung program pembinaan usia muda dari awal tahun.

Fokus selanjutnya adalah laga ketiga grup C yang akan menjadi penentu apakah Indonesia lolos sebagai juara grup.

Namun yang pasti, tiket menuju panggung Piala Dunia U-17 2025 telah aman di tangan Garuda Asia muda.

Para pemain akan tetap menjaga fokus dan semangat demi menyempurnakan langkah di fase grup.

Kemenangan ini memberi harapan besar akan masa depan cerah sepak bola Indonesia di level internasional.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *