BOGOR I REPUBLIKNEWS.NET – Seorang balita berusia dua tahun yang diketahui bernama F mengalami kejadian tragis setelah dilaporkan hanyut di selokan. Lokasi tersebut tepatnya di Lingkungan Cibinong Kabupaten Bogor, pada hari Sabtu (4/5/2024) sekitar pukul 18.00 WIB.
“Kejadian berawal saat korban sedang bermain sendiri di jembatan selokan samping kontrakan tempat tinggalnya. Hal tersebut terjadi sekitar pukul 17.45 WIB, setelah hujan reda,” terang Kapolsek Cibinong, Kompol Waluyo.
Kemudian orang tua korban telah memanggil korban untuk masuk ke dalam rumah. Namun, ketika kembali memeriksa, korban sudah tidak ada di lokasi bermainnya.
“Pencarian dilakukan di sekitar rumah, namun kekhawatiran menjadi nyata saat kabar menyebutkan bahwa balita tersebut ditemukan hanyut di selokan di tengah gang Tk An Nawawi Rt 3/2, Kelurahan Cirimekar, sekitar pukul 18.45 WIB,” ucapnya.
Upaya penyelamatan segera dilakukan, dan balita tersebut segera dilarikan ke RS Central Medika Cibinong untuk mendapatkan perawatan medis yang mendesak.
Namun, segala usaha sudah terlambat. Saat tiba di rumah sakit, balita bernama F dinyatakan telah meninggal dunia. Kesedihan mendalam melanda keluarga dan masyarakat setempat, sementara penyelidikan tentang penyebab pasti dari kejadian tragis ini sedang berlangsung dengan serius oleh pihak kepolisian.
Saat itu juga korban segera dibawa ke RS Central Medika Cibinong untuk mendapatkan perawatan medis. Sayangnya, setibanya di rumah sakit, korban dinyatakan telah meninggal dunia.
“Jenazah korban akan dibawa pulang ke rumah, dan akan dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Cirimekar,” tuturnya.
Kejadian ini lanjut kapolsek bahwa telah menimbulkan duka mendalam di kalangan keluarga dan masyarakat setempat. “Kami dari kepolisan sedang menyelidiki lebih lanjut penyebab pasti hanyutnya balita malang ini,” paparnya.
Pihaknya mengimbau kepada seluruh masyarakat, khususnya orang tua dan pengasuh anak-anak, untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap anak-anak. Terutama di sekitar area berbahaya seperti selokan, atau perairan saat musim hujan.
Peristiwa ini memberikan pengingat keras akan pentingnya kewaspadaan terhadap anak-anak, terutama di sekitar lingkungan yang berpotensi berbahaya seperti selokan atau perairan saat musim hujan.
Pihak berwenang dan masyarakat diminta untuk meningkatkan pengawasan terhadap anak-anak, serta untuk saling mendukung dalam upaya mencegah tragedi serupa terjadi di masa mendatang.
Semoga tragedi ini menjadi momentum bagi kita semua untuk lebih peduli dan bertindak proaktif dalam menjaga keselamatan anak-anak.
Kiranya keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan dan ketabahan dalam menghadapi cobaan ini, sambil kita semua berharap agar kejadian serupa tidak terulang di masa depan.
“Semoga kejadian serupa tidak terulang di masa yang akan datang,” tandasnya.(hms)